TUGAS TEKNOLOGI LAYANAN JARINGAN
TUGAS :TEKNOLOGI LAYANAN JARINGAN
1.komunikasi serial antar komputer menggunakan putty /hyper terminal
PuTTY : Aplikasi Komunikasi Serial (RS232) Pengganti Hyperterminal
Pada sistem operasi Windows 7 dan yang lebih baru tidak lagi
mengikutsertakan aplikasi Hyperterminal seperti pada Windows XP. Lalu
bagaimana jika ingin membuat koneksi ke peralatan lain dengan
Hyperterminal? Untuk masalah ini, solusinya ada dua, bisa download
aplikasi Hyperterminal di artikel sebelumnya [0],
atau menggunakan PuTTY. PuTTY? Ya, PuTTY. Download saja filenya dari
link pada bagian referensi di bagian akhir artikel ini [1].
Mungkin hal ini banyak yang tahu, akan tetapi saya baru sadar ketika
melihat jenis koneksi yang disediakan oleh PuTTY. Biasanya sih, saya
menggunakan PuTTY hanya untuk melakukan koneksi SSH ke komputer / server
yang ada di jaringan intranet atau internet. Tapi, selain koneksi SSH,
telnet, dan RLogin, ternyata PuTTY juga bisa untuk koneksi serial :D
baru tahu.
Silakan buka aplikasi PuTTY, tandai pilihan "Serial", kemudian sesuaikan
baudrate dan port Serial pada komputer. Kalo belum tahu cara melihat
ada di COM berapa kabel serialnya (atau bisa juga pake USB to Serial),
bisa cek dengan cara yang sudah dijelaskan sebelumnya [0].
Setelah itu, menu Category, pilih Connection dan Klik menu Serial.
Selanjutnya tentukan konfigurasi-konfigurasi sesuai keperluan. Misal
pada contoh ini kita ingin ngecek apakah kabel kita bisa mengirim atau
menerima data, maka ganti bagian Flow Control menjadi "None", seperti
tampak pada gambar.
Untuk informasil lebih detail tentang cara ngecek kabel Serial (atau USB
to Serial) masih berfungsi dengan baik, bisa menggabungkan tutorial ini
dengan artikel sebelumnya yaitu tentang cara menyambung pin untuk
mengirim dan menerima data dan mengeceknya dengan Hyperterminal. Untuk
hasilnya, seperti pada gambar paling atas pada artikel ini. :) Semoga
bermanfaat.
Refs :
[0] Cara Cek/Tes Kabel DKU-5 & USB to Serial (rs232) Converter Normal atau Rusak
[1] http://www.chiark.greenend.org.uk/~sgtatham/PuTTY/download.html
Belajar IoT - Menyalakan dan Mematikan Lampu Via Internet Menggunakan AgnosThings dan ESP8266
Artikel tutorial ini mungkin
sudah kadaluwarsa, karena service AgnosThings sudah shutdown. Teknis
program boleh jadi masih dapat digunakan, meskipun belum dites ulang.
Internet of Things kian marak. Perangkat IoT yang
murah meriah dan canggih sudah banyak dan akan terus bermunculan.
Berbagai layanan platform IoT pun semakin berkembang dan saling
berkompetisi. Ekosistem yang semakin meluas ini berdampak pada
membludaknya jumlah penggiat IoT untuk membuat berbagai kreasi. Vision
Mobile dalam salah satu reportnya menyebutkan
bahwa pada hingga penghujung tahun 2015 ada sekitar 4,5 juta individu
developer aktif di seluruh dunia yang mengembangkan perangkat IoT.Pada tutorial ini, Saya akan menunjukkan satu kasus implementasi IoT yang dapat Kamu coba dengan tingkat kesulitan yang rendah dan budget yang ekonomis. Skenarionya adalah membuat perangkat yang dapat menyalakan dan mematikan lampu melalui komputer atau handphone yang terhubung ke internet. Kalo Kamu belum punya gambaran tentang IoT atau Internet of Things, Kamu bisa baca ulasan tentang gambaran umum IoT pada artikel Penjelasan Sederhana mengenai Internet of Things atau CodePolitan Magazine edisi Internet of Things.
Berikut adalah video demo hasil akhir dari tutorial ini:
Baiklah! Klik halaman selanjutnya untuk memulai tutorial! :D
Persiapan Perangkat dan Alat
Untuk dapat mengikuti tutorial ini, Kamu harus mempersiapkan beberapa perangkat berikut:- Wemos D1 Mini Board ini adalah board wifi kecil berbasis ESP8266. ESP8266 dikenal sebagai modul WiFi yang handal, ekonomis dan komunitas yang besar. ESP8266 inilah yang akan menghubungkan perangkat kita dengan internet via WiFi. Ada banyak varian prototype board berbasis ESP8266, seperti NodeMCU, Adafruit HUZZAH ESP8266, ESPDuino, SparkFun ESP8266 Thing, dan Wemos. Kita sebenarnya bisa langsung memprogram ESP8266 langsung tanpa menggunakan yang breakout board. Tapi kali ini saya menggunakan Wemos D1 Mini karena board ini adalah yang paling murah dan mudah didapatkan dibanding board sejenisnya. Selain itu board ini sudah dilengkapi dengan onboard microUSB dan Serial driver sehingga tidak perlu lagi USB to TTL atau FTDI adapter. Cocok untuk belajar.
- Relay module Modul ini berfungsi sebagai sakelar digital untuk lampu yang on-offnya akan kita kendalikan menggunakan ESP8266 board.
- Breadboard
- Kabel jumper
- Set lampu Rangkaian lampu lengkap dengan dudukan lampu, kabel dan stekernya. Perhatikan bahwa bagian tengah dari salah satu line kabelnya kita putus untuk nantinya dihubungkan ke relay.Selain perangkat-perangkat di atas, Kamu akan memerlukan Wifi Access Point yang terhubung ke internet. Access Point ini yang nantinya akan digunakan oleh ESP8266 untuk terkoneksi ke internet. Kamu bisa menggunakan jaringan Wifi rumah kalo punya, sekolah, kantor atau melalui tethering hotspot dari smartphone atau wireless router. Selain itu, Kamu juga bakal memerlukan beberapa alat seperti obeng dan gunting.
Install Hardware Package ESP8266
ESP8266 dapat diprogram dengan Arduino IDE. Untuk itu kita akan menginstal terlebih dahulu hardware package untuk ESP8266 pada Arduino IDE. Ada dua jalan untuk itu, yakni melalui board manager pada Arduino IDE, atau mengunduh source code atau git clone dari repo Github. Saya asumsikan Kamu sudah menginstal Arduino IDE di komputermu. Dan untuk menggunakan ESP8266 disarankan untuk menggunakan Arduino IDE v1.6.7 ke atas. Kalo Kamu belum menginstal Arduino IDE, unduh terlebih dahulu installernya di sini lalu jalankan untuk menginstal di komputermu. Setelah itu ikuti salah satu langkah di bawah ini untuk menginstal hardware package untuk ESP8266.Via Board Manager
- Jalankan Arduino IDE
- Pilih menu File > Preferences
- Pada kolom "Additional Boards Manager URLs", isikan tautan berikut:
http://arduino.esp8266.com/stable/package_esp8266com_index.json
Kalo kolom Boards Manager sudah ada isinya sebelumnya, pisahkan dengan koma. - Pilih menu Tools > Board: > Boards Manager..., akan muncul jendela Boards Manager. Pilih "esp8266 by ESP8266 Community" lalu klik tombol install di sebelah kanan bawahnya.
Via Git
- Masuk ke folder Sketchbook location untuk Arduino IDE. Lokasi Sketchbook location dapat dilihat pada menu File > Preferences, pada jendela Preferences bagian atas.
- Buat folder hardware/esp8266com/ lalu masuk ke dalam folder tersebut.
- Di dalam folder hardware/esp8266com/ clone repository ESP8266 dengan perintah berikut:
git clone --depth=1 https://github.com/esp8266/Arduino.git esp8266
- Unduh binary tools untuk ESP8266. (Untuk tahap ini kita akan menjalankan script python, maka komputermu harus terisntall python 2.7 ke atas). Masuk ke folder esp8266/tools/ lalu jalankan perintah berikut:
python get.py
- Restart Arduino IDE
Merangkai Alat
Rangkai semua perangkat menjadi seperti bagan berikut:hubungkan 5V pada Wemos ke VCC relay, GND ke GND dan pin D1 ke pin input signal pada relay.
Perhatian: karena kita bermain dengan listrik AC bertegangan tinggi, maka pastikan Kamu memasang kabel ke steker dan dudukan lampu dengan rapi, dan masukkan kedua ujung kabel ke relay dengan rapi agar tidak tersentuh saat arus tertutup.Pada umumnya ada 3 port pada relay, yang diberi simbol C, NC dan NO. C singkatan dari Common Connection, NC singkatan dari Normally Closed dan NO singkatan dari Normally Opened. Jadi bila kita menghubungkan kedua ujung kabel ke C dan NC, maka rangkaian listrik akan tertutup pada awalnya, dan bila dihubungkan ke C dan NO, maka rangkaian listrik akan terbuka. Kita akan gunakan C dan NO agar lampu tidak menyala saat pertama kali listrik dihubungkan.
Membuat Project di AgnosThings
Sebenarnya ESP8266 dapat berlaku sebagai Access Point, sehingga perangkat lain seperti komputer dan smartphone dapat terhubung langsung ke ESP8266 dan mengirimkan sinyal perintah tertentu. Namun bila skenarionya demikian, maka kita hanya bisa mengontrol ESP8266 dalam jarak yang terbatas. Pada tutorial kali ini kita akan memanfaatkan salahsatu platform IoT yakni AgnosThings yang akan kita gunakan untuk menyimpan nilai untuk mengindikasikan lampu menyala dan mati. Nantinya perangkat Wemos kita akan kita hubungkan ke internet dan mengambil nilai dari server AgnosThings untuk menentukan apakah lampu harus menyala atau mati.Pertama-tama mauk terlebih dahulu ke website AgnosThings di http://agnosthings.com kemudian registrasi. Setelah proses registrasi selesai, login dengan akun yang sudah Kamu buat melalui halaman login. Kamu akan diarahkan ke halaman dashboard AgnosThings.
Sekarang kita akan membuat project di AgnosThings. Project yang kita buat akan menyimpan data yang kita simpan untuk kebutuhan proyek IoT kita. Pilih menu untuk membuat Project/Channel baru. Kamu akan diarahkan ke halaman form untuk membuat project. Isi setiap field form seperti pada gambar di bawah ini. Bagian paling penting adalah kolom Field(s). Kolom ini berisi field apa saja yang akan disimpan datanya. Karena tutorial kita hanya memerlukan pengecekan satu nilai saja --lampu menyala atau mati, maka kita hanya akan mengisi kolom ini dengan satu field bernama 'switch'.Daftar project/channel dapat diakses melalui menu Channel List. Setiap project/channel akan memiliki setidaknya tiga halaman fitur yang bisa diamati: Info, Raw Data dan Chart. Halaman Info berisi informasi seputar project kita beserta daftar API yang dapat kita gunakan untuk menyimpan dan mengambil data dari server. Halaman Raw Data menampilkan tabel berisi data yang sudah tersimpan di server. Halaman Chart menampilkan grafik data yang sudah tersimpan di server dari mulai data pertama hingga data terakhir yang masuk.
Setiap project memiliki ID dan GUID yang akan digunakan pada API.Coba masuk ke halaman Info dan perhatikan bagian Channel API. Salin URL API yang berlabel 'Sending data to channel' dan panggil pada browser lain. Atau Kamu dapat menggunakan aplikasi seperti Postman untuk memanggil API tersebut. Kamu dapat mengganti tag {value} pada URL API dengan nilai yang ingin disimpan. Karena kita hanya akan menyalakan dan mematikan lampu, maka kita hanya perlu menyimpan nilai 0 dan 1.Kamu dapat mengecek data yang sudah masuk pada halaman Raw Data dan Chart.
Kamu juga dapat memanggil data yang sudah tersimpan dengan menggunakan URL API yang ada di bawah label 'Getting data back from channel' pada halaman Info. Kamu dapat mencoba berbagai API yang tersedia dan melihat hasilnya.
Menuliskan Kode
Kita sudah mendapatkan API untuk mengambil data dari server AgnosThings. Sekarang kita akan gunakan pada program ESP8266.Buka Arduino IDE dan hubungkan board Wemos D1 Mini ke komputer menggunakan kabel MicroUSB.
Pada menu Tools > Board:, pilih WeMos D1 R2 & mini. Set CPU Frequency ke 80MHz. Pilih Flash Size ke 4M (1M SPIFFS). Pilih Upload Speed ke 115200. Terakhir set Port ke port USB dimana WeMos terhubung.
Setelah itu tuliskan kode program berikut:
#include #include ESP8266WiFiMulti WiFiMulti; void setup() { Serial.begin(115200); // set Wifi SSID dan passwordnya WiFiMulti.addAP("SSID", "Password"); } void loop() { // tunggu koneksi Wifi if((WiFiMulti.run() == WL_CONNECTED)) { HTTPClient http; // ganti dengan URL API Last Feed punyamu sendiri http.begin("http://agnosthings.com/xxxxxxxx-xxxx-xxxx-xxxx-xxxxxxxxxxxx/field/last/feed/xx/switch"); // mulai koneksi dan ambil HTTP Header int httpCode = http.GET(); // httpCode akan bernilai negatif bila error if(httpCode > 0) { // cetak httpCode ke Serial Serial.printf("[HTTP] GET... code: %d\n", httpCode); // bila nilai dari server diterima if(httpCode == HTTP_CODE_OK) { // cetak string json dari server String json = http.getString(); Serial.println(json); } } else { Serial.printf("[HTTP] GET... failed, error: %s\n", http.errorToString(httpCode).c_str()); } // tutup koneksi HTTP http.end(); } delay(5000); }Penjelasan program:
Kita menggunakan dua library milik ESP8266, yakni ESP8266WiFiMulti untuk terkoneksi dengan jaringan WiFi, dan ESP8266HTTPClient untuk mengakses halaman HTTP. Pada fungi setup(), set parameter addApp() dengan SSID dan password jaringan WiFi yang ingin digunakan untuk terhubung ke Internet. Pada fungsi loop(), set parameter fungsi http.begin() dengan URL API project AgnosThings Kamu. API yang digunakan adalah API untuk mengambil data terakhir (last feed). Apabila koneksi berhasil dan server mengirimkan respon, respon server akan kita ambil dengan fungsi http.getString(). Value dari respon ini adalah string json dari value terakhir. Di akhir program, kita memanggil fungsi delay(5000) agar program mengulang memanggil API setelah jeda 5 detik. Kamu dapat mengeset waktu tunggu ini lebih cepat atau lebih lambat tergantung kebutuhan nantinya.
Upload kode program Kamu kemudian setelah proses upload selesai, buka jendela Serial Monitor melalui menu Tools > Serial Monitor. Bila programmu benar, mestinya WeMos akan mencetak data seperti pada gambar berikut:
Sembari program jalan dan terus mengecek API setiap 5 detik, coba Kamu perbaharui valuenya menggunakan API untuk mengirim data. Ubah value switch dari 1 menjadi 0, kemudian update lagi menjadi 1, dan mestinya data terakhir yang diterima oleh program kita pun berubah sesuai dengan data terakhir yang sudah kita update ke server.
Menyalakan dan Mematikan Lampu
Kita sudah bisa memanggil data switch kita dari server AgnosThings. Sampai sini kita masih belum bisa menyalakan dan mematikan lampu. Kita hanya perlu menambahkan pengecekan value jsonnya. Bila valuenya{"value":"1","code":200}
maka kita nyalakan lampu dan bila valuenya {"value":"0","code":200}
kita matikan lampu.#include #include ESP8266WiFiMulti WiFiMulti; // set variabel pin untuk lampu int lamp = LED_BUILTIN; void setup() { Serial.begin(115200); // set Wifi SSID dan passwordnya WiFiMulti.addAP("SSID", "Password"); // set pin mode ke output pinMode(lamp, OUTPUT); } void loop() { // tunggu koneksi Wifi if((WiFiMulti.run() == WL_CONNECTED)) { HTTPClient http; // ganti dengan URL API Last Feed punyamu sendiri http.begin("http://agnosthings.com/xxxxxxxx-xxxx-xxxx-xxxx-xxxxxxxxxxxx/field/last/feed/xx/switch"); // mulai koneksi dan ambil HTTP Header int httpCode = http.GET(); // httpCode akan bernilai negatif bila error if(httpCode > 0) { // cetak httpCode ke Serial Serial.printf("[HTTP] GET... code: %d\n", httpCode); // bila nilai dari server diterima if(httpCode == HTTP_CODE_OK) { // cetak string json dari server String json = http.getString(); Serial.println(json); // cek value json if(json == "{\"value\":\"1\",\"code\":200}"){ // set ke LOW untuk menyalakan digitalWrite(lamp, LOW); } else { // set ke HIGH untuk mematikan digitalWrite(lamp, HIGH); } } } else { Serial.printf("[HTTP] GET... failed, error: %s\n", http.errorToString(httpCode).c_str()); } // tutup koneksi HTTP http.end(); } delay(5000); }Penjelasan program:
Sebelum fungsi setup(), kita deklarasikan variable ingeger
lamp
untuk menyimpan nomor pin yang akan kita gunakan untuk menyalakan dan mematikan lampu. Saya set variabel ini dengan LED_BUILTIN
yakni nomor pin LED yang ada pada onboard ESP8266 agar kita mudah dalam
proses pengecekan. Bila program sudah berfungsi dengan baik, maka kita
bisa kemudian mengubah nilai variabel ini menjadi D1 seperti pada bagan
rangkaian pada step 4.
Pada fungsi setup() kita set pin mode untuk variabel lamp
ke mode OUTPUT
. dan pada fungsi loop(), setelah kode Serial.println(json);
, kita menambahkan kode untuk mengecek nilai json yang nantinya digunakan untuk mengeset nilai digital pin lamp
.Upload program dan tes dengan mengupdate nilai switch menggunakan API update value. Bila Kamu set value ke 1 dan LED menyala, begitu juga bila value diset ke 0 dan LED mati, berarti program Kamu selesaaaai! :D
Langkah Terakhir
Pastikan rangkaian lampu sudah terhubung dengan relay dan pin D1 pada WeMos terhubung ke pin input signal relay. Kemudian update baris kodeint lamp = LED_BUILTIN;
menjadi int lamp = D1;
. Kemudian Upload lagi programmmu. Apakah lampu besarmu menyala dan mati sesuai harapan?? :DKamu dapat bergabung dengan komunitas programmer ESP8266 di websitenya www.esp8266.com untuk berkomunikasi, berdiskusi dan mencari ide IoT lainnya menggunakan board ESP8266. ESP8266 hingga detik ini sudah dapat diprogram dengan menggunakan bahasa pemrograman C, Arduino, Lua dan MicroPython. Kedepannya kemungkinan besar perangkat ini akan menjadi perangkat yang paling banyak digunakan karena harganya yang sangat ekonomis dan juga mudah didapatkan.
Dan buat Kamu yang menyukai tantangan dalam belajar atau berkreasi. Kamu juga bisa mengikuti dua tantangan dari XL Axiata untuk membuat karya IoT, yaitu AgnosThings Savvy Home IOT Challenges dan AgnosThings Smart Power Monitoring IOT Challenges. Tentunya akan ada hadiah bagi kamu yang berhasil memenangkannya.
Semoga tutorial ini bermanfaat untuk Kamu dan mendorong Kamu untuk mencoba hal lain yang lebih menantang. Salam coders!
Dilihat kali
DAFRAR PUSTAKA
https://www.codepolitan.com/belajar-iot-menyalakan-dan-mematikan-lampu-via-internet-menggunakan-agn
Archive for the ‘Kontrol Peralatan Rumah Tangga’ Category
AN-4001 Aplikasi DST-X10 Master I/O dalam membangun Smarthome (Digital Output)
Friday, May 30th, 2014
Artikel ini akan membahas bagaimana memanfaatkan bagian digital output dari DST-X10 Master I/O Control dalam membangun aplikasi Smarthome.
HARDWARE
DST-X10 Master I/O Control memiliki 8 buah digital output di mana masing-masing output dapat mengendalikan 8 buah peralatan listrik secara independent. 8 buah digital output ini mempunyai karakteristik TTL Output logic yaitu 0V untuk logika 0 dan 5V untuk logika 1 sehingga apabila output ini digunakan untuk mengendalikan peralatan listrik, masih dibutuhkan rangkaian untuk konversi logic TTL ke tegangan dari rangkaian listrik tersebut.
Hubungan Digital Output dengan peralatan listrik yang menggunakan jala-jala listrik
Umumnya peralatan listrik menggunakan dari jala-jala listrik yaitu 220 Volt AC sehingga untuk mengendalikan aktif tidaknya peralatan listrik tersebut dilakukan dengan memutus dan menghubungkannya dengan tegangan 220VAC berdasarkan perubahan kondisi dari digital output. Hal ini dapat dilakukan dengan menghubungkan digital output tersebut ke DST-X10 Logic Relay yang sudah dikemas dengan soket-soket AC sehingga user dapat menghubungkan AC Connector setiap peralatan listrik tersebut secara langsung.
Penggunaan rangkaian relay ini harus dilakukan oleh pengguna yang
memiliki kemampuan elektronika dan mempelajari user manual setiap
rangkaian relay.
Hubungan Digital Output dengan peralatan listrik yang menggunakan tegangan DC
Bagian ini berfungsi mengatur konfigurasi setiap digital output dari unit ini
Nama: Merupakan nama dari peralatan listrik yang akan diakses
Aktif: Pengaturan kondisi digital output saat aktif
DST-X10 Master I/O Control memiliki 8 buah digital output di mana masing-masing output dapat mengendalikan 8 buah peralatan listrik secara independent. 8 buah digital output ini mempunyai karakteristik TTL Output logic yaitu 0V untuk logika 0 dan 5V untuk logika 1 sehingga apabila output ini digunakan untuk mengendalikan peralatan listrik, masih dibutuhkan rangkaian untuk konversi logic TTL ke tegangan dari rangkaian listrik tersebut.
Hubungan Digital Output dengan peralatan listrik yang menggunakan jala-jala listrik
Umumnya peralatan listrik menggunakan dari jala-jala listrik yaitu 220 Volt AC sehingga untuk mengendalikan aktif tidaknya peralatan listrik tersebut dilakukan dengan memutus dan menghubungkannya dengan tegangan 220VAC berdasarkan perubahan kondisi dari digital output. Hal ini dapat dilakukan dengan menghubungkan digital output tersebut ke DST-X10 Logic Relay yang sudah dikemas dengan soket-soket AC sehingga user dapat menghubungkan AC Connector setiap peralatan listrik tersebut secara langsung.
Connector DB9 dari DST-X10 Logic Relay dapat dihubungkan ke output DB9 dari DST-X10 Master I/O Control
Hubungan Digital Output dengan peralatan listrik yang bersifat dry contact
Beberapa peralatan listrik kadang-kadang
memerlukan kendali tambahan pada tombol-tombol yang ada seperti
contohnya tombol untuk mengaktifkan pemanas pada dispenser yang sudah
terhubung dengan jala-jala listrik.
Untuk mengaktifkan dan non aktifkan tombol
ini dibutuhkan switch yang bersifat dry contact. Hal ini dapat dilakukan
dengan menggunakan rangkaian relay yang mengubah kondisi logic output
menjadi mechanical contact
Hubungan Digital Output dengan peralatan listrik yang menggunakan tegangan DC
DST-X10 Logic Relay hanya dapat digunakan
untuk peralatan listrik yang menggunakan tegangan AC oleh karena itu
untuk peralatan listrik yang menggunakan tegangan DC, contohnya
mengaktifkan:
atau
Untuk mengaktifkan peralatan-peralatan
jenis ini juga dapat digunakan relay board yang memiliki mechanical
contact. Namun terlebih dahulu harus diperhatikan spesifikasi tegangan
dan arus kontak dari relay. Sebaiknya gunakan minimal 2 kali dari
ketentuan peralatan listrik yang dikendalikan untuk memperpanjang umur
relay.
SOFTWARE
Untuk mengakses unit DST-X10 Master I/O Control
dapat dilakukan dengan menggunakan browser dari media yang support
browser seperti PC, Laptop, Ipad, Smartphone, Blackberry dan lain-lain.
Pengguna hanya perlu mengarahkan browser ke IP atau halaman dari DST-X10 Master I/O Control dan browser akan menampilkan panel kendali DST-X10 Master I/O Control.
Koneksi dari media anda ke unit ini dapat dilakukan melalui internet, wifi ataupun LAN seperti dijelaskan dalam AN-4002 Koneksi DST-X10 Master I/O Control
Output Monitoring
Bagian ini berfungsi untuk melihat kondisi
output dari DST-X10 Master I/O Control. Selain digital outputnya, bagian
ini juga memonitor kondisi output pada unit-unit X10 Wireless lain yang
akan dijelaskan lebih detail di AN-4004 Aplikasi DST-X10 Master I/O dalam membangun Smarthome (Wireless Output)
Port: Port output yang
digunakan untuk mengakses peralatan listrik, terdiri 8 Digital Output
Port dan unit-unit X10 Wireless yang terhubung pada jaringan wireless
unit ini
Nama: Nama dari peralatan
listrik yang diakses, nama ini dapat diubah secara custom di halaman
output configuration dengan tujuan mempermudah pengguna untuk mengingat
peralatan apa yang dikendalikan port ini.
Kondisi: Merupakan kondisi
dari peralatan listrik atau unit X10 Wireless yang ada. Pada digital
output, kondisi ini dapat diatur melalui output configuration secara
independent setiap portnya. Contoh pada Port 0 kondisi text off diatur
“padam” dan pada Port 1 diatur “non aktif”
Kontrol: Merupakan tombol
kontrol dari digital output dan bersifat toggle. Apabila ditekan maka
akan terjadi perubahan kondisi yang tampil di kolom kondisi
Pengaturan: Merupakan bagian pengaturan jadwal dari tiap-tiap port
Output ConfigurationBagian ini berfungsi mengatur konfigurasi setiap digital output dari unit ini
Nama: Merupakan nama dari peralatan listrik yang akan diakses
Aktif: Pengaturan kondisi digital output saat aktif
- Aktif low: output akan aktif saat berlogika 0 atau tegangan 0 volt
- Aktif high: output akan aktif saat berlogika 1 atau tegangan 5 volt
Text Kondisi Off: Teks yang muncul di Output Monitoring saat kondisi output non aktif
Text Kondisi On: Teks yang muncul di Output Monitoring saat kondisi output aktif
Prioritaskan tombol manual:
Apabila pilihan ini dicentang, maka manual adalah prioritas. Jadi
apabila terjadi perubahan output karena sensor PIR ataupun kondisi
jadwal, apabila pengguna tidak berkenan terhadap kondisi tersebut maka
tombol manual di bagian output monitoring dapat ditekan dan kondisi PIR
maupun jadwal akan diabaikan
Kondisi Awal: Kondisi saat sistem restart, dapat diatur di mana kondisi output adalah off / on / sesuai kondisi terakhir / sesuai jadwal.
Paulus Andi Nalwan, ST
Delta Electronic
AN-4004 Aplikasi DST-X10 Master I/O dalam membangun Smarthome (Wireless Output)
Friday, May 30th, 2014
Secara fisik, DST-X10 Master I/O Control hanya memiliki 8
digital input, 8 digital output dan 8 analog input, namun perangkat ini
juga memiliki antarmuka wireless dengan frekwensi 433 MHz sehingga I/O
unit ini dapat diekspan secara wireless. Ekspansi DST-X10 I/O Control
dilakukan dengan menambah unit-unit X10-RF yang dengan pengalamatan
tertentu dalam jaringan wireless X10 RF seperti pada gambar berikut.
DST-X10 Master I/O Control dapat diekspan untuk mengakses 100 unit X10 RFI (X10 Radio Frequency Interface) dalam jaringan wireless X10 RFI di mana setiap X10 RFI unit dapat memiliki fungsi yang berbeda-beda tergantung dengan jenisnya. Jenis-jenis X10 RFI yang ada saat ini adalah sebagai berikut:
- X10A-RFI Wireless Smart Lamp Controller yang berbentuk fitting lampu dan berfungsi untuk mengendalikan lampu yang terpasang pada fitting tersebut
- X10B-RFI Wireless Smart Relay yang memiliki male-female ac socket dan berfungsi untuk mengendalikan peralatan listrik tegangan 220VAC dengan daya maksimum 1000W
- X10C-RFI Wireless CO Detector yang berfungsi untuk mendeteksi adanya gas karbon monoksida dan ditempatkan pada garasi mobil sehingga penghuni dapat mengetahui adanya karbon monoksida di dalam garasi.
- X10D-RFI Wireless Door Sensor yang terhubung pada magnetic door switch dan dapat memberikan informasi kondisi pintu / jendela yang dipasang sensor ini. Unit ini juga dapat berfungsi sebagai alarm saat magnetic sensor tersebut aktif
- X10E-RFI Wireless Flood Detector yang berfungsi mendeteksi adanya cairan. Unit ini dapat digunakan untuk mendeteksi banjir, hujan atau dipasang pada pinggir bak mandi untuk mengetahui batas pengisian bak.
- X10F-RFI Wireless LPG Detector yang berfungsi untuk mendeteksi adanya gas LPG yang melebihi kadar tertentu. Unit ini biasanya diletakkan di bagian dapur atau tempat penyimpanan tabung LPG
- X10G-RFI Wireless Motion Detector yang berfungsi untuk mendeteksi infra merah pasif yang dipancarkan oleh mahluk hidup. Unit ini digunakan untuk mengamankan daerah-daerah tertentu dalam rumah, juga dapat digunakan sebagai trigger untuk mengaktifkan X10A/B Switch atau X10J-Sound Player yang berfungsi sebagai bell rumah atau alarm.
- X10H-RFI Wireless Smoke Detector yang berfungsi untuk mendeteksi asap sehingga penghuni dapat mengetahui adanya bahaya kebakaran dalam rumah.
- X10I-RFI Wireless Remote Control yang berfungsi sebagai remote untuk mengaktif/non aktifkan unit-unit X10RF yang lain tanpa melalui DST-X10 Master I/O Control
- X10J-RFI Wireless Sound player yang berfungsi sebagai sound player yang dapat diubah-ubah suaranya sesuai kebutuhan. Pengguna dapat mendownload suara bell pintu apabila digunakan sebagai bell pintu, atau suara alarm apabila digunakan sebagai alarm rumah.
Masing-masing unit X10RFI bukan hanya berfungsi sebagai ekspan I/O dari DST-X10 Master I/O Control namun juga memiliki kecerdasan sendiri dalam mengatur kinerjanya sehingga dapat berdiri sendiri tanpa harus dikendalikan dari DST-X10 Master I/O Control. Setiap unit memiliki real time clock sehingga dapat diatur agar mengaktifkan/non akifkan input output di saat-saat tertentu. Contoh:
- Mengaktifkan lampu (X10A-RFI) pada setiap jam 08:00 – 17:00 Kecuali Hari Minggu.
- Mengaktifkan motion detector (X10G-RFI) agar aktif pada jam-jam tertentu dan non aktif pada jam2 tertentu. Saat jam kerja di mana masih banyak orang yang lalu lalang maka motion detector non aktif, di luar tersebut maka motion detector akan atif (di luar jam kerja)
Beberapa unit bahkan memiliki sensor seperti sensor cahaya pada X10A-RFI Wireless Smart Lamp Controller sehingga lampu yang dikendalikan dapat diatur untuk nyala pada saat tidak ada sinar matahari dan padam saat ada sinar matahari.
Setiap sensor dapat diatur level aktifnya melalui web browser (harus menggunakan DST-X10 Master I/O Control). Pengaturan ini diperlukan pada saat pertama kali memasang unit yang dilengkapi sensor. Contohnya pada X10A-RFI yang dilengkapi LDR, maka level aktif sensor LDR sebaiknya diatur berdasarkan kondisi pencahayaan di lokasi tersebut. Hal ini akan dibahas lebih dalam di artikel AN-4005 Penggunaan Smart Wireless Lamp dalam Sistem Smarthome
Sensor-sensor dalam X10-X RFI ini tidak hanya berfungsi untuk mengaktifkan output yang ada dalam unitnya sendiri namun juga dapat melakukan hal-hal sebagai berikut:
- Mengaktifkan / non aktifkan output yang ada pada unit X10-X RFI yang lain
- Menampilkan perubahan pada halaman web dari DST-X10 Master I/O Control
- Mengirimkan email ke alamat yang telah diatur dalam DST-X10 Master I/O Control
Lebih detail mengenai hal ini akan dijelaskan di artikel yang membahas masing-masing X10X-RFI yang dimulai dari AN-4005 Penggunaan Smart Wireless Lamp dalam Sistem Smarthome
Paulus Andi Nalwan, Delta Electronic
DST-X10 Master I/O Control dapat diekspan untuk mengakses 100 unit X10 RFI (X10 Radio Frequency Interface) dalam jaringan wireless X10 RFI di mana setiap X10 RFI unit dapat memiliki fungsi yang berbeda-beda tergantung dengan jenisnya. Jenis-jenis X10 RFI yang ada saat ini adalah sebagai berikut:
- X10A-RFI Wireless Smart Lamp Controller yang berbentuk fitting lampu dan berfungsi untuk mengendalikan lampu yang terpasang pada fitting tersebut
- X10B-RFI Wireless Smart Relay yang memiliki male-female ac socket dan berfungsi untuk mengendalikan peralatan listrik tegangan 220VAC dengan daya maksimum 1000W
- X10C-RFI Wireless CO Detector yang berfungsi untuk mendeteksi adanya gas karbon monoksida dan ditempatkan pada garasi mobil sehingga penghuni dapat mengetahui adanya karbon monoksida di dalam garasi.
- X10D-RFI Wireless Door Sensor yang terhubung pada magnetic door switch dan dapat memberikan informasi kondisi pintu / jendela yang dipasang sensor ini. Unit ini juga dapat berfungsi sebagai alarm saat magnetic sensor tersebut aktif
- X10E-RFI Wireless Flood Detector yang berfungsi mendeteksi adanya cairan. Unit ini dapat digunakan untuk mendeteksi banjir, hujan atau dipasang pada pinggir bak mandi untuk mengetahui batas pengisian bak.
- X10F-RFI Wireless LPG Detector yang berfungsi untuk mendeteksi adanya gas LPG yang melebihi kadar tertentu. Unit ini biasanya diletakkan di bagian dapur atau tempat penyimpanan tabung LPG
- X10G-RFI Wireless Motion Detector yang berfungsi untuk mendeteksi infra merah pasif yang dipancarkan oleh mahluk hidup. Unit ini digunakan untuk mengamankan daerah-daerah tertentu dalam rumah, juga dapat digunakan sebagai trigger untuk mengaktifkan X10A/B Switch atau X10J-Sound Player yang berfungsi sebagai bell rumah atau alarm.
- X10H-RFI Wireless Smoke Detector yang berfungsi untuk mendeteksi asap sehingga penghuni dapat mengetahui adanya bahaya kebakaran dalam rumah.
- X10I-RFI Wireless Remote Control yang berfungsi sebagai remote untuk mengaktif/non aktifkan unit-unit X10RF yang lain tanpa melalui DST-X10 Master I/O Control
- X10J-RFI Wireless Sound player yang berfungsi sebagai sound player yang dapat diubah-ubah suaranya sesuai kebutuhan. Pengguna dapat mendownload suara bell pintu apabila digunakan sebagai bell pintu, atau suara alarm apabila digunakan sebagai alarm rumah.
Masing-masing unit X10RFI bukan hanya berfungsi sebagai ekspan I/O dari DST-X10 Master I/O Control namun juga memiliki kecerdasan sendiri dalam mengatur kinerjanya sehingga dapat berdiri sendiri tanpa harus dikendalikan dari DST-X10 Master I/O Control. Setiap unit memiliki real time clock sehingga dapat diatur agar mengaktifkan/non akifkan input output di saat-saat tertentu. Contoh:
- Mengaktifkan lampu (X10A-RFI) pada setiap jam 08:00 – 17:00 Kecuali Hari Minggu.
- Mengaktifkan motion detector (X10G-RFI) agar aktif pada jam-jam tertentu dan non aktif pada jam2 tertentu. Saat jam kerja di mana masih banyak orang yang lalu lalang maka motion detector non aktif, di luar tersebut maka motion detector akan atif (di luar jam kerja)
Beberapa unit bahkan memiliki sensor seperti sensor cahaya pada X10A-RFI Wireless Smart Lamp Controller sehingga lampu yang dikendalikan dapat diatur untuk nyala pada saat tidak ada sinar matahari dan padam saat ada sinar matahari.
Setiap sensor dapat diatur level aktifnya melalui web browser (harus menggunakan DST-X10 Master I/O Control). Pengaturan ini diperlukan pada saat pertama kali memasang unit yang dilengkapi sensor. Contohnya pada X10A-RFI yang dilengkapi LDR, maka level aktif sensor LDR sebaiknya diatur berdasarkan kondisi pencahayaan di lokasi tersebut. Hal ini akan dibahas lebih dalam di artikel AN-4005 Penggunaan Smart Wireless Lamp dalam Sistem Smarthome
Sensor-sensor dalam X10-X RFI ini tidak hanya berfungsi untuk mengaktifkan output yang ada dalam unitnya sendiri namun juga dapat melakukan hal-hal sebagai berikut:
- Mengaktifkan / non aktifkan output yang ada pada unit X10-X RFI yang lain
- Menampilkan perubahan pada halaman web dari DST-X10 Master I/O Control
- Mengirimkan email ke alamat yang telah diatur dalam DST-X10 Master I/O Control
Lebih detail mengenai hal ini akan dijelaskan di artikel yang membahas masing-masing X10X-RFI yang dimulai dari AN-4005 Penggunaan Smart Wireless Lamp dalam Sistem Smarthome
Paulus Andi Nalwan, Delta Electronic
AN-4002 Koneksi Gadget anda dengan DST-X10 Master I/O Control
Friday, May 30th, 2014
Untuk DST-X10 Master I/O Control tidak hanya dilakukan melalui
saklar-saklar manual inputnya namun pengguna dapat mengakses melalui PC /
laptop atau gadget-gadget lain yang support browser.
Akses DST-X10 Master I/O melalui PC / Laptop secara point to point.
Akses ini dilakukan dengan menghubungkan kedua unit tersebut melalui kabel cross RJ45 dan arahkan browser ke IP DST-X10 Master I/O Control yaitu default adalah 192.168.0.3
Akses DST-X10 Master I/O melalui tablet / smartphone / laptop melalui jaringan Wifi
Persis seperti yang dilakukan pada akses point to point namun di sini digunakan jaringan wifi sebagai media penghubungnya. Dibutuhkan sebuah modem Wifi yang terhubung pada port RJ45 dari DST-X10 Master I/O Control. Pertama pengguna harus melakukan koneksi dengan jaringan wifi terlebih dahulu. Petunjuk untuk proses ini dijelaskan pada user manual dari masing-masing gadget. Biasanya pengguna akan diminta untuk memasukkan username dan password di mana hal ini tergantung setting yang ada pada modem Wifi yang digunakan.
Akses DST-X10 Master I/O melalui tablet / smartphone / laptop melalui internet
Untuk mengakses DST-X10 Master I/O melalui jarak yang lebih jauh dapat dilakukan melalui internet di mana jarak kendali adalah sejauh koneksi internet berada.
Akses DST-X10 Master I/O melalui PC / Laptop secara point to point.
Akses ini dilakukan dengan menghubungkan kedua unit tersebut melalui kabel cross RJ45 dan arahkan browser ke IP DST-X10 Master I/O Control yaitu default adalah 192.168.0.3
Akses DST-X10 Master I/O melalui tablet / smartphone / laptop melalui jaringan Wifi
Persis seperti yang dilakukan pada akses point to point namun di sini digunakan jaringan wifi sebagai media penghubungnya. Dibutuhkan sebuah modem Wifi yang terhubung pada port RJ45 dari DST-X10 Master I/O Control. Pertama pengguna harus melakukan koneksi dengan jaringan wifi terlebih dahulu. Petunjuk untuk proses ini dijelaskan pada user manual dari masing-masing gadget. Biasanya pengguna akan diminta untuk memasukkan username dan password di mana hal ini tergantung setting yang ada pada modem Wifi yang digunakan.
Akses DST-X10 Master I/O melalui tablet / smartphone / laptop melalui internet
Untuk mengakses DST-X10 Master I/O melalui jarak yang lebih jauh dapat dilakukan melalui internet di mana jarak kendali adalah sejauh koneksi internet berada.
Agar DST-X10 Master I/O Control dapat diakses melalui jaringan internet maka ada beberapa langkah yang harus dilakukan
1. Lakukan koneksi point to point dengan RJ45 terlebih dahulu ke DST-X10 Master I/O Control.
2. Atur IP Gateway dari DST-X10 Master I/O
Control. IP Gateway ini adalah IP dari Modem Wifi yang digunakan,
default adalah 192.168.0.254 yaitu yang biasa digunakan di Delta
Electronic
3. Untuk berhubungan dengan DST-X10 Master
I/O Control di sini laptop atau smartphone pengguna harus terhubung
dengan IP DST-X10 Master I/O Control. Namun IP ini tidak dapat diakses
langsung melalui internet karena sifatnya hanya berlaku pada jaringan
intranet. Untuk itu itu dibutuhkan fixed IP dan pengaturan port
forwarding yang akan memforward fixed IP tersebut ke IP DST-X10 Master
I/O Control. Saat ini fixed IP biasanya lebih mudah diperoleh di koneksi
internet ADSL seperti Speedy. Untuk mengetahui fixed IP dilakukan
dengan mengetik http://whatismyip.com pada komputer yang terhubung pada
modem ADSL.
4. Atur port forwarding pada modem ADSL,
port forwarding di sini adalah fitur untuk mengalihkan akses ke fixed IP
ke IP tertentu dalam hal ini IP DST-X10 Master I/O Control. Pengaturan
ini dilakukan dengan mengatur konfigurasi yang ada di Modem ADSL.
- Arahkan browser dari PC / laptop anda
yang terhubung dengan jaringan ADSL ke IP Modem ADSL anda, dalam hal ini
192.168.0.254 contohnya.
- Masukkan username dan password yang diminta. Default username dan password dapat dilihat di user manual masing-masing modem
- Contoh dalam hal ini adalah Modem ADSL TP Link, pengaturan port forwarding dapat dilakukan dengan:
* Pilih Advanced Setup
* Pilih NAT
* Pilih PVC2
* Pilih Virtual Server
- Atur agar akses ke arah port 80 yaitu
port yang biasa digunakan browser untuk aplikasi http, ke arah IP dari
DST-X10 Master I/O Control.
Dengan pengaturan ini maka semua akses http
ke fixed IP ini, contohnya fixed IP 192.139.xxx.xxx akan diarahkan ke
port 80 yaitu local IP 192.168.0.3. Jadi apabila kita mengetik
http://192.139.xxx.xxx maka jaringan internet akan mengarahkan browser
yang ada di gadget kita ke modem ADSL. Kemudian modem ADSL akan
mengalihkan ke port 80 yang dalam hal ini telah diatur adalah IP
192.168.0.3 yang merupakan IP DST-X10 Master I/O Control.
Proteksi DST-X10 Master I/O Control
Apabila di suatu saat untuk alasan keamanan
pengguna tidak menginginkan ada akses internet maupun intranet pada
DST-X10 Master I/O Control, maka terdapat saklar proteksi pada DST-X10
Master I/O Control di mana apabila saklar ini diaktifkan maka semua
koneksi internet maupun intranet akan terputus. DST-X10 Master I/O
Control hanya bekerja berdasarkan pengaturan jadwal dan algoritma sensor
yang telah disetting sebelumnya. Koneksi dengan X10 RF di frekwensi 433
MHz masih aktif
Paulus Andi Nalwan, ST
Delta Electronic
Kendali Relay dan Monitor Sensor pada web server melalui GPRS
Friday, May 3rd, 2013
Seringkali dalam membangun suatu sistem kita memerlukan aplikasi
pengendali relay maupun monitor kondisi sensor melalui jarak jauh.
Contohnya:
- Kendali penerangan ataupun peralatan rumah tangga pada sistem smarthome
- Monitor kondisi sensor seperti level air di sungai / laut, temperatur dan kelembaban di daerah untuk stasiun cuaca
- Monitor kondisi kendaraan seperti bensin, temperatur mesin, pintu dan juga melacak posisinya.
Pada jarak yang relatif pendek, kendali melalui kabel masih merupakan sistem yang ekonomis dibanding nirkabel. Namun pada jarak yang jauh di mana harga kabel akan menjadi sangat mahal maka sistem nirkabel akan menjadi sistem yang lebih ekonomis.
- Kendali penerangan ataupun peralatan rumah tangga pada sistem smarthome
- Monitor kondisi sensor seperti level air di sungai / laut, temperatur dan kelembaban di daerah untuk stasiun cuaca
- Monitor kondisi kendaraan seperti bensin, temperatur mesin, pintu dan juga melacak posisinya.
Pada jarak yang relatif pendek, kendali melalui kabel masih merupakan sistem yang ekonomis dibanding nirkabel. Namun pada jarak yang jauh di mana harga kabel akan menjadi sangat mahal maka sistem nirkabel akan menjadi sistem yang lebih ekonomis.
AN-0191 Sistem Alarm Rumah berbasis MMS dilengkapi dengan Camera Interface
Sunday, November 11th, 2012
Pada sistem keamanan, seringkali informasi yang kita butuhkan
bukan hanya merupakan pesan informasi saja namun juga keadaan di mana
terjadinya alarm tersebut. Untuk mengetahui secara visual mengenai
keadaan tempat terjadinya alarm dilakukan dengan menggunakan camera.
Ponsel atau handphone saat ini adalah merupakan perangkat yang selalu berada di dekat pemiliknya sehingga perangkat ini adalah merupakan media yang paling tepat untuk menyampaikan informasi. Untuk data berupa informasi teks dapat dikirim melalui SMS atau Short Message Service. Namun untuk data berupa gambar maka informasi dapat dikirimkan melalui MMS atau Multimedia Messaging Service yaitu merupakan layanan pengiriman pesan dalam bentuk multimedia di mana selain gambar, layanan ini sebetulnya juga dapat digunakan untuk mengirim video, audio dan lain-lain
Modul SIM5216 dalam hal ini adalah merupakan modul gsm modem yang dilengkapi dengan camera interface dan analog input dalam hal ini dapat digunakan sebagai bagian pengolah data kamera menjadi MMS.
SIM5216 juga memiliki analog input sehingga sensor suhu yang memiliki keluaran berupa tegangan analog dapat dihubungkan pada input tersebut. Sensor suhu yang digunakan adalah LM35 yaitu sensor suhu dengan range 0 -100ºC dan kenaikan suhu 10mV / ºC dan ketelitian 0.5ºC.
Sensor ini terhubung pada bagian analog input dari Modul SIM5216 yang memiliki resolusi 8 bit dan range tegangan input dari 0 – 2.65V sehingga dapat menerima tegangan analog keluaran sensor LM35 di mana tegangan maksimalnya (suhu 100ºC) adalah 1V.
Modul SIM5216 ini telah dilengkapi antarmuka kamera sehingga modul ini dapat mengambil gambar kondisi sekitar dan langsung mengirimkan melalui MMS.
Sebelum melakukan capture gambar sistem ini harus mengetahui kapan proses capture tersebut dilakukan. Proses capture dilakukan pada saat ada sensor yang aktif mendeteksi obyek atau suatu kondisi yang tidak diinginkan.
Pada aplikasi ini terdapat sensor suhu, sensor ultrasonic, sensor infrared dan sensor asap. Sensor suhu dan asap berfungsi untuk mendeteksi adanya bahaya kebakaran. Pada saat suhu melebihi nilai tertentu maka hal ini dianggap adanya panas dari api sehingga sistem akan melakukan capture dan mengirimkan foto tersebut dalam MMS. Nilai tersebut diatur oleh mikrokontroler sebagai pengolah data. Jadi mikrokontroler akan mengambil nilai suhu melalui analog input SIM5216 dan dibandingkan dengan nilai suhu yang tersimpan dalam program.
Selain suhu, kondisi kebakaran juga dideteksi dengan menggunakan sensor asap yang mengeluarkan pulsa saat asap terdeteksi. Pulsa tersebut akan diterima oleh sistem mikrokontroler (dalam hal ini adalah DST-51) yang akan memerintahkan SIM5216 untuk melakukan capture foto dan mengirimkan via MMS.
Untuk mendeteksi obyek digunakan dua jenis sensor yaitu ultrasonic dan infrared. Sensor ultrasonic mendeteksi obyek yang ada di depan sensor, sedangkan infrared mendeteksi obyek yang memotong di antara pemancar dan penerima infrared.
Sensor ultrasonic lebih tepat dipasang di bagian di mana obyek terdeteksi dari depan sensor seperti pada gambar berikut.
Sedangkan infrared digunakan untuk mendeteksi obyek yang memotong antara pemancar dan penerima. seperti pada gambar berikut.
Untuk ultrasonic, sensor yang digunakan adalah Modul D-Sonar yaitu sensor ultrasonic Produksi Delta Electronic yang dapat mengirimkan data jarak dalam bentuk UART maupun echo.
Pulsa echo ini akan dikirim ke DST-51 sebagai indikasi bahwa ada obyek yang lewat di depan sensor.
Sedangkan untuk infrared dapat digunakan dua jenis sensor. Sensor yang pertama adalah DSF-01 V3. Apabila aplikasi yang anda buat hanya untuk keperluan miniatur saja maka modul ini lebih sesuai mengingat harganya yang cukup ekonomis. Namun posisi LED infrared dan receiver dari modul tersebut harus sedikit dimodifikasi sebagai berikut.
Output dari sensor ini berupa kondisi logic akan diterima oleh DST-51 dan dideteksi sebagai adanya obyek saat obyek tersebut memotong pancaran infrared dari pemancar dan penerima.
Apabila untuk aplikasi sesungguhnya lebih baik menggunakan sensor infrared yang memiliki jarak lebih jauh seperti pada Infrared Beam Sensor
Berikut adalah algoritma kerja sistem dalam diagram alir yang menggambarkan proses kerja program dalam mikrokontroler DST-51
Pada diagram alir tersebut terdapat dua aliran, yang pertama adalah program utama yang bekerja mendeteksi kondisi-kondisi sensor. Saat salah satu sensor mendeteksi ada obyek atau kebakaran maka program akan langsung mengirimkan foto dalam bentuk MMS beserta teks yang menunjukkan informasi sensor apa yang aktif sehingga pengguna dapat mengetahui jenis sensor yang aktif dari MMS yang diterima di HP.
Diagram alir kedua adalah interupsi serial yang mendeteksi pesan SMS yang dikirim oleh pengguna melalui HP dan diterima oleh SIM5216. Pesan ini diteruskan ke DST-51 dan apabila pesan tersebut berisi SMS “ambilfoto” maka DST-51 akan memerintahkan SIM5216 untuk mengirimkan foto. Bagian ini digunakan apabila pengguna ingin melihat kondisi melalui camera setiap saat.
Agar sistem yang dirangkai dapat bekerja sesuai diagram alir tersebut maka program atau source code perlu diisikan ke dalam DST-51 terlebih dahulu.
Lebih detail mengenai cara untuk download program ke DST-51 dapat dilihat di AN0160.
Petunjuk Penggunaan:
Source Code yang digunakan dapat didownload di sini
Ponsel atau handphone saat ini adalah merupakan perangkat yang selalu berada di dekat pemiliknya sehingga perangkat ini adalah merupakan media yang paling tepat untuk menyampaikan informasi. Untuk data berupa informasi teks dapat dikirim melalui SMS atau Short Message Service. Namun untuk data berupa gambar maka informasi dapat dikirimkan melalui MMS atau Multimedia Messaging Service yaitu merupakan layanan pengiriman pesan dalam bentuk multimedia di mana selain gambar, layanan ini sebetulnya juga dapat digunakan untuk mengirim video, audio dan lain-lain
Modul SIM5216 dalam hal ini adalah merupakan modul gsm modem yang dilengkapi dengan camera interface dan analog input dalam hal ini dapat digunakan sebagai bagian pengolah data kamera menjadi MMS.
SIM5216 juga memiliki analog input sehingga sensor suhu yang memiliki keluaran berupa tegangan analog dapat dihubungkan pada input tersebut. Sensor suhu yang digunakan adalah LM35 yaitu sensor suhu dengan range 0 -100ºC dan kenaikan suhu 10mV / ºC dan ketelitian 0.5ºC.
Sensor ini terhubung pada bagian analog input dari Modul SIM5216 yang memiliki resolusi 8 bit dan range tegangan input dari 0 – 2.65V sehingga dapat menerima tegangan analog keluaran sensor LM35 di mana tegangan maksimalnya (suhu 100ºC) adalah 1V.
Modul SIM5216 ini telah dilengkapi antarmuka kamera sehingga modul ini dapat mengambil gambar kondisi sekitar dan langsung mengirimkan melalui MMS.
Sebelum melakukan capture gambar sistem ini harus mengetahui kapan proses capture tersebut dilakukan. Proses capture dilakukan pada saat ada sensor yang aktif mendeteksi obyek atau suatu kondisi yang tidak diinginkan.
Pada aplikasi ini terdapat sensor suhu, sensor ultrasonic, sensor infrared dan sensor asap. Sensor suhu dan asap berfungsi untuk mendeteksi adanya bahaya kebakaran. Pada saat suhu melebihi nilai tertentu maka hal ini dianggap adanya panas dari api sehingga sistem akan melakukan capture dan mengirimkan foto tersebut dalam MMS. Nilai tersebut diatur oleh mikrokontroler sebagai pengolah data. Jadi mikrokontroler akan mengambil nilai suhu melalui analog input SIM5216 dan dibandingkan dengan nilai suhu yang tersimpan dalam program.
Selain suhu, kondisi kebakaran juga dideteksi dengan menggunakan sensor asap yang mengeluarkan pulsa saat asap terdeteksi. Pulsa tersebut akan diterima oleh sistem mikrokontroler (dalam hal ini adalah DST-51) yang akan memerintahkan SIM5216 untuk melakukan capture foto dan mengirimkan via MMS.
Untuk mendeteksi obyek digunakan dua jenis sensor yaitu ultrasonic dan infrared. Sensor ultrasonic mendeteksi obyek yang ada di depan sensor, sedangkan infrared mendeteksi obyek yang memotong di antara pemancar dan penerima infrared.
Sensor ultrasonic lebih tepat dipasang di bagian di mana obyek terdeteksi dari depan sensor seperti pada gambar berikut.
Sedangkan infrared digunakan untuk mendeteksi obyek yang memotong antara pemancar dan penerima. seperti pada gambar berikut.
Untuk ultrasonic, sensor yang digunakan adalah Modul D-Sonar yaitu sensor ultrasonic Produksi Delta Electronic yang dapat mengirimkan data jarak dalam bentuk UART maupun echo.
Pulsa echo ini akan dikirim ke DST-51 sebagai indikasi bahwa ada obyek yang lewat di depan sensor.
Sedangkan untuk infrared dapat digunakan dua jenis sensor. Sensor yang pertama adalah DSF-01 V3. Apabila aplikasi yang anda buat hanya untuk keperluan miniatur saja maka modul ini lebih sesuai mengingat harganya yang cukup ekonomis. Namun posisi LED infrared dan receiver dari modul tersebut harus sedikit dimodifikasi sebagai berikut.
Output dari sensor ini berupa kondisi logic akan diterima oleh DST-51 dan dideteksi sebagai adanya obyek saat obyek tersebut memotong pancaran infrared dari pemancar dan penerima.
Apabila untuk aplikasi sesungguhnya lebih baik menggunakan sensor infrared yang memiliki jarak lebih jauh seperti pada Infrared Beam Sensor
Berikut adalah algoritma kerja sistem dalam diagram alir yang menggambarkan proses kerja program dalam mikrokontroler DST-51
Pada diagram alir tersebut terdapat dua aliran, yang pertama adalah program utama yang bekerja mendeteksi kondisi-kondisi sensor. Saat salah satu sensor mendeteksi ada obyek atau kebakaran maka program akan langsung mengirimkan foto dalam bentuk MMS beserta teks yang menunjukkan informasi sensor apa yang aktif sehingga pengguna dapat mengetahui jenis sensor yang aktif dari MMS yang diterima di HP.
Diagram alir kedua adalah interupsi serial yang mendeteksi pesan SMS yang dikirim oleh pengguna melalui HP dan diterima oleh SIM5216. Pesan ini diteruskan ke DST-51 dan apabila pesan tersebut berisi SMS “ambilfoto” maka DST-51 akan memerintahkan SIM5216 untuk mengirimkan foto. Bagian ini digunakan apabila pengguna ingin melihat kondisi melalui camera setiap saat.
Agar sistem yang dirangkai dapat bekerja sesuai diagram alir tersebut maka program atau source code perlu diisikan ke dalam DST-51 terlebih dahulu.
Lebih detail mengenai cara untuk download program ke DST-51 dapat dilihat di AN0160.
Petunjuk Penggunaan:
- Rangkai sistem sesuai wiring diagram
- Apabila DST-51 belum terisi program aplikasi ini, maka download source code (file hex) ke DST-51 dengan teknik yang ada di AN0160
- Apabila pengguna ingin memonitor komunikasi SIM5216 dengan DST-51 dapat dilakukan dengan menggunakan Modul DU-232
- Apabila pertama kali penggunaan DU-232 di PC atau laptop maka lakukan instalasi driver seperti yang dijelaskan pada link berikut
- Buka software hyperterminal dan arahkan COM sesuai COM yang terdeteksi driver Modul DU-232.
- Atur baudrate 115200 bps 8 N 1
- Komunikasi data antara SIM5216 dan DST-51 akan tampak dalam bentuk AT Command pada layar hyperterminal saat power supply diaktifkan
- Coba aktifkan salah satu sensor dan MMS akan terkirim ke HP anda. Pastikan nomor HP anda telah tertulis di baris 1227, label PesanMMSRecp dari file mms.asm pada source code. Bila belum ubah nomor HP yang ada dan lakukan assembly seperti dijelaskan pada an0160 sehingga terbentuk file hex baru dan download kembali ke DST-51
- Untuk mengaktifkan sensor suhu dapat dilakukan dengan mendekatkan ujung solder, untuk sensor asap dengan meniupkan asap, untuk sensor ultrasonik dengan mendekatkan obyek ke sensor dan untuk infrared dengan memotong pancaran sinar pemancar dan penerima infrared.
- Anda juga dapat mencoba mengambil foto dengan cara mengirimkan SMS “ambilfoto” (tanda ” tidak termasuk dan case tidak sensitive) ke Simcard yang ada di SIM5216
- DST-51 akan memerintahkan SIM5216 mengambil foto dan mengirimkan via MMS. Penulis: Paulus Andi Nalwan, Delta Electronic
- DST-51 untuk Sistem Mikrokontroler
- SIM5216 untuk GSM + Camera Interface Evaluation Board
- Smoke Detector untuk Sensor Asap
- LM35 untuk sensor suhu
- D-Sonar untuk Sensor Ultrasonic
- DSF-01V3 untuk Sensor Infrared
- Infrared Beam Sensor untuk Sensor Infrared pada aplikasi real
- DU-232 untuk USB to RS232 Converter
- Power Supply 5V untuk Sumber Tegangan Sistem
- Camera Module untuk sensor camera
- SIM5218 untuk pengembangan lebih lanjut dengan penambahan fitur GPS
Source Code yang digunakan dapat didownload di sini
AN0187 Aplikasi Kendali Peralatan dan Monitoring Kondisi Sensor melalui SMS
Thursday, March 15th, 2012- Dibutuhkan modifikasi untuk koneksi hubungan ke mikrokontroler dan seringkali harus membongkar cassing HP
- Problem di power supply, (tidak dapat dihubungkan langsung ke power supply mikrokontroler tanpa melakukan modifikasi). Sedangkan bila dihubungkan ke charger terus menerus akan merusak battery.
- Bentuk yang tidak konsisten karena seringkali perkembangan HP berubah mengikuti pasar. Hal ini akan menjadi masalah untuk aplikasi yang diproduksi massal.
- Stabilitas yang kurang baik karena memang bukan didisain untuk standard industry, sehingga untuk aplikasi yang serius sangat tidak disarankan.
Pada aplikasi ini akan kita gunakan GSM Modem D-GSM300 yaitu GSM Modem yang diproduksi oleh Delta Electronic dengan menggunakan Modul SIM300 keluaran SIMCOM yang saat ini telah direvisi menjadi SIM900-TE-C
Sumber tegangan dari GSM Modem ini dapat menggunakan power supply 5 volt dari sistem mikrokontroler. Selain itu juga dilengkapi dengan UART level TTL sehingga dapat dihubungkan langsung ke UART mikrokontroler tanpa menggunakan IC MAX232 lagi. Juga terdapat GSM External Antenna sehingga untuk penempatan antenna di luar cassing dapat dilakukan dengan mudah dan diperoleh daya tangkap signal yang cukup besar.
Sebagai sistem mikrokontroler pada aplikasi ini digunakan Modul DST-51 yang juga memiliki On board USB Programmer dan LCD interface sehingga mempermudah pengguna dalam mengisi atau mengubah program.
Hubungan antara D-GSM300 dan DST-51 dilakukan melalui UART Port yang ada di DST-51 ke Serial TTL Port D-GSM300.
Pada aplikasi ini terdapat 8 buah port logic I/O (input/output) dan satu analog input. Port logic I/O diambil dari Port 1 DST-51 dan dapat diatur sebagai input atau output dengan tegangan 0 volt untuk logika 0 dan 5 volt untuk logika 1. Sebagai output, port ini dapat dihubungkan ke Modul DRL1201 Code 070-0015 Relay board untuk mengendalikan peralatan menggunakan relay atau Modul DRL1205cs Code 070-0017 untuk mengendalikan peralatan menggunakan Solid State. Kadang-kadang dibutuhkan kondisi output dan input yang dikombinasi dalam satu port yang terdiri 8 bit I/O tersebut. Oleh karena itu dapat digunakan modul relay single seperti DSS-01 070-0020
Untuk input logic dapat dihubungkan pada sensor-sensor seperti limit switch, bagian kontak relay LPG Detector, Magnetic Switch Code 011-0030, dan lain-lain. Sedangkan untuk input analog diambil dari input analog D-GSM300 dan diminta melalui port UART dengan range 0 – 2.4 volt. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan LM35 Code 011-0021 untuk sensor suhu, DCS-01 Code 070-0008 untuk sensor arus, atau dengan bantuan Modul DST-INA Code 070-0184 agar dapat berhubungan dengan sensor-sensor dengan sinyal kecil seperti loadcell Code 011-0140 untuk sensor berat, PT-100 Code 011-0113 untuk sensor suhu dengan range yang lebih besar yaitu -200 hingga 800C.
Cara kerja Modul
Pada saat power supply diaktifkan maka LCD akan menampilkan pesan kondisi port 1 dalam format hexa, yaitu contohnya “LGC: 03” berarti dari bit 7 ke 0 adalah logika 0 sebanyak 6 kali dan logika 1 dua kali (0000 0011). Kondisi ini akan disampling setiap detik sehingga setiap kali perubahan kondisi pada port akan ditampilkan di LCD dalam tiap detik. Sedangkan port analog hanya aktif apabila GSM Modem telah terhubung. Hal ini dilakukan dengan menekan tombol Power Key dari D-GSM300 hingga LED network berkedip. Layar LCD akan menampilkan pesan “GSM” yang merupakan indikasi bahwa D-GSM300 telah terhubung. Kemudian dilanjutkan dengan proses counter 1 hingga 9, yaitu proses menghapus SMS mulai dari index 1 hingga 9.
Setelah 9 SMS terhapus, LCD akan menampilkan kondisi port analog dalam hexa. Seiring perubahan kondisi input analog akan berubah juga tampilan hexa pada LCD.
Kondisi output dapat diubah atau dimonitor dengan mengirimkan SMS yaitu dengan perintah-perintah sebagai berikut:
Cek_I/O dikirim untuk meminta kondisi input logic maupun analog, balasan akan dikirim berupa 8
bit biner logic I/O dan 1 byte hexa nilai analog input. Contohnya 01010000 0A untuk logika 0, 1, 0, 1, 0, 0, 0, 0 dan 0A.
Modul Pendukung:
- Modul DST-51
- Modul D-GSM300
- LCD 16 x 2
Software Pendukung:
- Source Code GSMevb.zip
- Software Assembler ASM51.zip
Paulus Andi Nalwan, Delta Electronic
Pengendali peralatan listrik rumah tangga melalui SMS menggunakan GSM Modem D-GSM300
Wednesday, January 14th, 2009
AN0144
SMS selain digunakan sebagai media pengirim pesan belakangan ini juga digunakan sebagai media pengendali peralatan.
Berbagai macam aplikasi dibahas dengan menggunakan HP sebagai media pengirim SMS. Namun penggunaan HP seringkali mengalami masalah dengan berganti – gantinya merk HP yang ada di pasaran sehingga mempersulit para pengembang sistem karena harus menyesuaikan dengan pergantian merk HP. Mulai dari koneksi serial, koneksi battery, pemasangan antena eksternal dan bahkan kadang – kadang protokol data yang tidak konsisten.
Berikut ini akan kita bahas aplikasi pengendali peralatan rumah listrik rumah tangga melalui SMS yang dilakukan menggunakan GSM Modem D-GSM300, yaitu Modul SIMCOM SIM300 yang dikembangkan oleh Delta Electronic menjadi Modul GSM Modem siap pakai sehingga perangkat mikrokontroler maupun PC dapat mengaksesnya dengan mudah.
SMS selain digunakan sebagai media pengirim pesan belakangan ini juga digunakan sebagai media pengendali peralatan.
Berbagai macam aplikasi dibahas dengan menggunakan HP sebagai media pengirim SMS. Namun penggunaan HP seringkali mengalami masalah dengan berganti – gantinya merk HP yang ada di pasaran sehingga mempersulit para pengembang sistem karena harus menyesuaikan dengan pergantian merk HP. Mulai dari koneksi serial, koneksi battery, pemasangan antena eksternal dan bahkan kadang – kadang protokol data yang tidak konsisten.
Berikut ini akan kita bahas aplikasi pengendali peralatan rumah listrik rumah tangga melalui SMS yang dilakukan menggunakan GSM Modem D-GSM300, yaitu Modul SIMCOM SIM300 yang dikembangkan oleh Delta Electronic menjadi Modul GSM Modem siap pakai sehingga perangkat mikrokontroler maupun PC dapat mengaksesnya dengan mudah.
Detail article dapat di lihat di sini
Modul pendukung :
Pengendali peralatan listrik dengan relay Board
Tuesday, September 9th, 2008
AN0132
Dalam mengendalikan peralatan-peralatan listrik, mikrokontroler maupun PC tidak dapat berhubungan langsung dengan peralatan-peralatan tersebut mengingat fungsinya sebagai otak dari sistem. Untuk proses pengendalian tersebut diperlukan bantuan relay yang berfungsi sebagai pelaksana dari perintah yang diberikan otak. Artikel berikut akan membahas jenis-jenis Relay Board yang ada.
Detail article dapat di lihat di sini
Modul Pendukung
Dalam mengendalikan peralatan-peralatan listrik, mikrokontroler maupun PC tidak dapat berhubungan langsung dengan peralatan-peralatan tersebut mengingat fungsinya sebagai otak dari sistem. Untuk proses pengendalian tersebut diperlukan bantuan relay yang berfungsi sebagai pelaksana dari perintah yang diberikan otak. Artikel berikut akan membahas jenis-jenis Relay Board yang ada.
Detail article dapat di lihat di sini
Modul Pendukung
- DRL-12xx Delta Relay Board
Kendali saklar dengan remote Sony
Tuesday, September 9th, 2008
AN2012
Artikel ini membahas tentang bagaimana DST-R8C membaca data inputan dari remote sony untuk mengendalikan saklar-saklar elektronik (relay). Saklar-saklar tersebut bisa dihubungkan dengan bermacam-macam peralatan listrik. Dengan demikian, kita bisa menghidup-matikan peralatan listrik dari jarak jauh dengan menggunakan remote
Detail article dapat di lihat di sini
Software pendukung
Modul pendukung
Artikel ini membahas tentang bagaimana DST-R8C membaca data inputan dari remote sony untuk mengendalikan saklar-saklar elektronik (relay). Saklar-saklar tersebut bisa dihubungkan dengan bermacam-macam peralatan listrik. Dengan demikian, kita bisa menghidup-matikan peralatan listrik dari jarak jauh dengan menggunakan remote
Detail article dapat di lihat di sini
Software pendukung
Modul pendukung
Kendali Alat Jarak Jauh Menggunakan Remote Infra Merah Dan RF
Tuesday, September 9th, 2008
AN0112
Pada artikel sebelumnya, telah dibahasa contoh aplikasi pengendali peralatan rumah tangga. Terdapat berbagai macam cara untuk mengendalikan peralatan tersebut antara lain yang telah dicontohkan pada aplikasi sebelumnya adalah pengendali peralatan rumah tangga melalui jalur telephone dan RS485. Selain itu juga telah dicontohkan pula proses pengendalian peralatan rumah tangga dilakukan dengan menggunakan jalur infra merah.
Menggunakan infra merah lebih praktis untuk penggunaan secara indoor (dalam ruangan), karena portabilitas remote control yang membuat pengguna dapat dengan mudah mengendalikan peralatan dari sudut-sudut ruangan manapun. Pengontrolan peralatan rumah tangga menggunakan remote infra merah mempunyai keterbatasan jika akan digunakan untuk outdoor, misalkan mengendalikan peralatan yang berada diluar ruangan atau rumah. Memang hal ini dapat diatasi dengan menggunakan kabel yang panjang untuk transmisi data, tetapi hal tersebut kurang praktis dan aman.
Oleh karena itu bila pada artikel sebelumnya menggunakan infra merah, maka pada pada artikel kali ini akan menggunakan infra merah dan RF. Dengan menggunakan media RF maka pengendali peralatan menggunakan remote infra tidak terbatas hanya dapat digunakan secara indoor saja, pengguna dapat dengan mudah mengendalikan peralatan yang berada dengan jarak yang relatif jauh atau bahkan diluar ruangan hanya dari dalam ruangan rumahnya.
Detail article dapat di lihat di sini
Modul pendukung
Pada artikel sebelumnya, telah dibahasa contoh aplikasi pengendali peralatan rumah tangga. Terdapat berbagai macam cara untuk mengendalikan peralatan tersebut antara lain yang telah dicontohkan pada aplikasi sebelumnya adalah pengendali peralatan rumah tangga melalui jalur telephone dan RS485. Selain itu juga telah dicontohkan pula proses pengendalian peralatan rumah tangga dilakukan dengan menggunakan jalur infra merah.
Menggunakan infra merah lebih praktis untuk penggunaan secara indoor (dalam ruangan), karena portabilitas remote control yang membuat pengguna dapat dengan mudah mengendalikan peralatan dari sudut-sudut ruangan manapun. Pengontrolan peralatan rumah tangga menggunakan remote infra merah mempunyai keterbatasan jika akan digunakan untuk outdoor, misalkan mengendalikan peralatan yang berada diluar ruangan atau rumah. Memang hal ini dapat diatasi dengan menggunakan kabel yang panjang untuk transmisi data, tetapi hal tersebut kurang praktis dan aman.
Oleh karena itu bila pada artikel sebelumnya menggunakan infra merah, maka pada pada artikel kali ini akan menggunakan infra merah dan RF. Dengan menggunakan media RF maka pengendali peralatan menggunakan remote infra tidak terbatas hanya dapat digunakan secara indoor saja, pengguna dapat dengan mudah mengendalikan peralatan yang berada dengan jarak yang relatif jauh atau bahkan diluar ruangan hanya dari dalam ruangan rumahnya.
Detail article dapat di lihat di sini
Modul pendukung
Archive for the ‘Kontrol Peralatan Rumah Tangga’ Category
AN-4001 Aplikasi DST-X10 Master I/O dalam membangun Smarthome (Digital Output)
Friday, May 30th, 2014
Artikel ini akan membahas bagaimana memanfaatkan bagian digital output dari DST-X10 Master I/O Control dalam membangun aplikasi Smarthome.
HARDWARE
DST-X10 Master I/O Control memiliki 8 buah digital output di mana masing-masing output dapat mengendalikan 8 buah peralatan listrik secara independent. 8 buah digital output ini mempunyai karakteristik TTL Output logic yaitu 0V untuk logika 0 dan 5V untuk logika 1 sehingga apabila output ini digunakan untuk mengendalikan peralatan listrik, masih dibutuhkan rangkaian untuk konversi logic TTL ke tegangan dari rangkaian listrik tersebut.
Hubungan Digital Output dengan peralatan listrik yang menggunakan jala-jala listrik
Umumnya peralatan listrik menggunakan dari jala-jala listrik yaitu 220 Volt AC sehingga untuk mengendalikan aktif tidaknya peralatan listrik tersebut dilakukan dengan memutus dan menghubungkannya dengan tegangan 220VAC berdasarkan perubahan kondisi dari digital output. Hal ini dapat dilakukan dengan menghubungkan digital output tersebut ke DST-X10 Logic Relay yang sudah dikemas dengan soket-soket AC sehingga user dapat menghubungkan AC Connector setiap peralatan listrik tersebut secara langsung.
Penggunaan rangkaian relay ini harus dilakukan oleh pengguna yang
memiliki kemampuan elektronika dan mempelajari user manual setiap
rangkaian relay.
Hubungan Digital Output dengan peralatan listrik yang menggunakan tegangan DC
Bagian ini berfungsi mengatur konfigurasi setiap digital output dari unit ini
Nama: Merupakan nama dari peralatan listrik yang akan diakses
Aktif: Pengaturan kondisi digital output saat aktif
DST-X10 Master I/O Control memiliki 8 buah digital output di mana masing-masing output dapat mengendalikan 8 buah peralatan listrik secara independent. 8 buah digital output ini mempunyai karakteristik TTL Output logic yaitu 0V untuk logika 0 dan 5V untuk logika 1 sehingga apabila output ini digunakan untuk mengendalikan peralatan listrik, masih dibutuhkan rangkaian untuk konversi logic TTL ke tegangan dari rangkaian listrik tersebut.
Hubungan Digital Output dengan peralatan listrik yang menggunakan jala-jala listrik
Umumnya peralatan listrik menggunakan dari jala-jala listrik yaitu 220 Volt AC sehingga untuk mengendalikan aktif tidaknya peralatan listrik tersebut dilakukan dengan memutus dan menghubungkannya dengan tegangan 220VAC berdasarkan perubahan kondisi dari digital output. Hal ini dapat dilakukan dengan menghubungkan digital output tersebut ke DST-X10 Logic Relay yang sudah dikemas dengan soket-soket AC sehingga user dapat menghubungkan AC Connector setiap peralatan listrik tersebut secara langsung.
Connector DB9 dari DST-X10 Logic Relay dapat dihubungkan ke output DB9 dari DST-X10 Master I/O Control
Hubungan Digital Output dengan peralatan listrik yang bersifat dry contact
Beberapa peralatan listrik kadang-kadang
memerlukan kendali tambahan pada tombol-tombol yang ada seperti
contohnya tombol untuk mengaktifkan pemanas pada dispenser yang sudah
terhubung dengan jala-jala listrik.
Untuk mengaktifkan dan non aktifkan tombol
ini dibutuhkan switch yang bersifat dry contact. Hal ini dapat dilakukan
dengan menggunakan rangkaian relay yang mengubah kondisi logic output
menjadi mechanical contact
Hubungan Digital Output dengan peralatan listrik yang menggunakan tegangan DC
DST-X10 Logic Relay hanya dapat digunakan
untuk peralatan listrik yang menggunakan tegangan AC oleh karena itu
untuk peralatan listrik yang menggunakan tegangan DC, contohnya
mengaktifkan:
atau
Untuk mengaktifkan peralatan-peralatan
jenis ini juga dapat digunakan relay board yang memiliki mechanical
contact. Namun terlebih dahulu harus diperhatikan spesifikasi tegangan
dan arus kontak dari relay. Sebaiknya gunakan minimal 2 kali dari
ketentuan peralatan listrik yang dikendalikan untuk memperpanjang umur
relay.
SOFTWARE
Untuk mengakses unit DST-X10 Master I/O Control
dapat dilakukan dengan menggunakan browser dari media yang support
browser seperti PC, Laptop, Ipad, Smartphone, Blackberry dan lain-lain.
Pengguna hanya perlu mengarahkan browser ke IP atau halaman dari DST-X10 Master I/O Control dan browser akan menampilkan panel kendali DST-X10 Master I/O Control.
Koneksi dari media anda ke unit ini dapat dilakukan melalui internet, wifi ataupun LAN seperti dijelaskan dalam AN-4002 Koneksi DST-X10 Master I/O Control
Output Monitoring
Bagian ini berfungsi untuk melihat kondisi
output dari DST-X10 Master I/O Control. Selain digital outputnya, bagian
ini juga memonitor kondisi output pada unit-unit X10 Wireless lain yang
akan dijelaskan lebih detail di AN-4004 Aplikasi DST-X10 Master I/O dalam membangun Smarthome (Wireless Output)
Port: Port output yang
digunakan untuk mengakses peralatan listrik, terdiri 8 Digital Output
Port dan unit-unit X10 Wireless yang terhubung pada jaringan wireless
unit ini
Nama: Nama dari peralatan
listrik yang diakses, nama ini dapat diubah secara custom di halaman
output configuration dengan tujuan mempermudah pengguna untuk mengingat
peralatan apa yang dikendalikan port ini.
Kondisi: Merupakan kondisi
dari peralatan listrik atau unit X10 Wireless yang ada. Pada digital
output, kondisi ini dapat diatur melalui output configuration secara
independent setiap portnya. Contoh pada Port 0 kondisi text off diatur
“padam” dan pada Port 1 diatur “non aktif”
Kontrol: Merupakan tombol
kontrol dari digital output dan bersifat toggle. Apabila ditekan maka
akan terjadi perubahan kondisi yang tampil di kolom kondisi
Pengaturan: Merupakan bagian pengaturan jadwal dari tiap-tiap port
Output ConfigurationBagian ini berfungsi mengatur konfigurasi setiap digital output dari unit ini
Nama: Merupakan nama dari peralatan listrik yang akan diakses
Aktif: Pengaturan kondisi digital output saat aktif
- Aktif low: output akan aktif saat berlogika 0 atau tegangan 0 volt
- Aktif high: output akan aktif saat berlogika 1 atau tegangan 5 volt
Text Kondisi Off: Teks yang muncul di Output Monitoring saat kondisi output non aktif
Text Kondisi On: Teks yang muncul di Output Monitoring saat kondisi output aktif
Prioritaskan tombol manual:
Apabila pilihan ini dicentang, maka manual adalah prioritas. Jadi
apabila terjadi perubahan output karena sensor PIR ataupun kondisi
jadwal, apabila pengguna tidak berkenan terhadap kondisi tersebut maka
tombol manual di bagian output monitoring dapat ditekan dan kondisi PIR
maupun jadwal akan diabaikan
Kondisi Awal: Kondisi saat sistem restart, dapat diatur di mana kondisi output adalah off / on / sesuai kondisi terakhir / sesuai jadwal.
Paulus Andi Nalwan, ST
Delta Electronic
AN-4004 Aplikasi DST-X10 Master I/O dalam membangun Smarthome (Wireless Output)
Friday, May 30th, 2014
Secara fisik, DST-X10 Master I/O Control hanya memiliki 8
digital input, 8 digital output dan 8 analog input, namun perangkat ini
juga memiliki antarmuka wireless dengan frekwensi 433 MHz sehingga I/O
unit ini dapat diekspan secara wireless. Ekspansi DST-X10 I/O Control
dilakukan dengan menambah unit-unit X10-RF yang dengan pengalamatan
tertentu dalam jaringan wireless X10 RF seperti pada gambar berikut.
DST-X10 Master I/O Control dapat diekspan untuk mengakses 100 unit X10 RFI (X10 Radio Frequency Interface) dalam jaringan wireless X10 RFI di mana setiap X10 RFI unit dapat memiliki fungsi yang berbeda-beda tergantung dengan jenisnya. Jenis-jenis X10 RFI yang ada saat ini adalah sebagai berikut:
- X10A-RFI Wireless Smart Lamp Controller yang berbentuk fitting lampu dan berfungsi untuk mengendalikan lampu yang terpasang pada fitting tersebut
- X10B-RFI Wireless Smart Relay yang memiliki male-female ac socket dan berfungsi untuk mengendalikan peralatan listrik tegangan 220VAC dengan daya maksimum 1000W
- X10C-RFI Wireless CO Detector yang berfungsi untuk mendeteksi adanya gas karbon monoksida dan ditempatkan pada garasi mobil sehingga penghuni dapat mengetahui adanya karbon monoksida di dalam garasi.
- X10D-RFI Wireless Door Sensor yang terhubung pada magnetic door switch dan dapat memberikan informasi kondisi pintu / jendela yang dipasang sensor ini. Unit ini juga dapat berfungsi sebagai alarm saat magnetic sensor tersebut aktif
- X10E-RFI Wireless Flood Detector yang berfungsi mendeteksi adanya cairan. Unit ini dapat digunakan untuk mendeteksi banjir, hujan atau dipasang pada pinggir bak mandi untuk mengetahui batas pengisian bak.
- X10F-RFI Wireless LPG Detector yang berfungsi untuk mendeteksi adanya gas LPG yang melebihi kadar tertentu. Unit ini biasanya diletakkan di bagian dapur atau tempat penyimpanan tabung LPG
- X10G-RFI Wireless Motion Detector yang berfungsi untuk mendeteksi infra merah pasif yang dipancarkan oleh mahluk hidup. Unit ini digunakan untuk mengamankan daerah-daerah tertentu dalam rumah, juga dapat digunakan sebagai trigger untuk mengaktifkan X10A/B Switch atau X10J-Sound Player yang berfungsi sebagai bell rumah atau alarm.
- X10H-RFI Wireless Smoke Detector yang berfungsi untuk mendeteksi asap sehingga penghuni dapat mengetahui adanya bahaya kebakaran dalam rumah.
- X10I-RFI Wireless Remote Control yang berfungsi sebagai remote untuk mengaktif/non aktifkan unit-unit X10RF yang lain tanpa melalui DST-X10 Master I/O Control
- X10J-RFI Wireless Sound player yang berfungsi sebagai sound player yang dapat diubah-ubah suaranya sesuai kebutuhan. Pengguna dapat mendownload suara bell pintu apabila digunakan sebagai bell pintu, atau suara alarm apabila digunakan sebagai alarm rumah.
Masing-masing unit X10RFI bukan hanya berfungsi sebagai ekspan I/O dari DST-X10 Master I/O Control namun juga memiliki kecerdasan sendiri dalam mengatur kinerjanya sehingga dapat berdiri sendiri tanpa harus dikendalikan dari DST-X10 Master I/O Control. Setiap unit memiliki real time clock sehingga dapat diatur agar mengaktifkan/non akifkan input output di saat-saat tertentu. Contoh:
- Mengaktifkan lampu (X10A-RFI) pada setiap jam 08:00 – 17:00 Kecuali Hari Minggu.
- Mengaktifkan motion detector (X10G-RFI) agar aktif pada jam-jam tertentu dan non aktif pada jam2 tertentu. Saat jam kerja di mana masih banyak orang yang lalu lalang maka motion detector non aktif, di luar tersebut maka motion detector akan atif (di luar jam kerja)
Beberapa unit bahkan memiliki sensor seperti sensor cahaya pada X10A-RFI Wireless Smart Lamp Controller sehingga lampu yang dikendalikan dapat diatur untuk nyala pada saat tidak ada sinar matahari dan padam saat ada sinar matahari.
Setiap sensor dapat diatur level aktifnya melalui web browser (harus menggunakan DST-X10 Master I/O Control). Pengaturan ini diperlukan pada saat pertama kali memasang unit yang dilengkapi sensor. Contohnya pada X10A-RFI yang dilengkapi LDR, maka level aktif sensor LDR sebaiknya diatur berdasarkan kondisi pencahayaan di lokasi tersebut. Hal ini akan dibahas lebih dalam di artikel AN-4005 Penggunaan Smart Wireless Lamp dalam Sistem Smarthome
Sensor-sensor dalam X10-X RFI ini tidak hanya berfungsi untuk mengaktifkan output yang ada dalam unitnya sendiri namun juga dapat melakukan hal-hal sebagai berikut:
- Mengaktifkan / non aktifkan output yang ada pada unit X10-X RFI yang lain
- Menampilkan perubahan pada halaman web dari DST-X10 Master I/O Control
- Mengirimkan email ke alamat yang telah diatur dalam DST-X10 Master I/O Control
Lebih detail mengenai hal ini akan dijelaskan di artikel yang membahas masing-masing X10X-RFI yang dimulai dari AN-4005 Penggunaan Smart Wireless Lamp dalam Sistem Smarthome
Paulus Andi Nalwan, Delta Electronic
DST-X10 Master I/O Control dapat diekspan untuk mengakses 100 unit X10 RFI (X10 Radio Frequency Interface) dalam jaringan wireless X10 RFI di mana setiap X10 RFI unit dapat memiliki fungsi yang berbeda-beda tergantung dengan jenisnya. Jenis-jenis X10 RFI yang ada saat ini adalah sebagai berikut:
- X10A-RFI Wireless Smart Lamp Controller yang berbentuk fitting lampu dan berfungsi untuk mengendalikan lampu yang terpasang pada fitting tersebut
- X10B-RFI Wireless Smart Relay yang memiliki male-female ac socket dan berfungsi untuk mengendalikan peralatan listrik tegangan 220VAC dengan daya maksimum 1000W
- X10C-RFI Wireless CO Detector yang berfungsi untuk mendeteksi adanya gas karbon monoksida dan ditempatkan pada garasi mobil sehingga penghuni dapat mengetahui adanya karbon monoksida di dalam garasi.
- X10D-RFI Wireless Door Sensor yang terhubung pada magnetic door switch dan dapat memberikan informasi kondisi pintu / jendela yang dipasang sensor ini. Unit ini juga dapat berfungsi sebagai alarm saat magnetic sensor tersebut aktif
- X10E-RFI Wireless Flood Detector yang berfungsi mendeteksi adanya cairan. Unit ini dapat digunakan untuk mendeteksi banjir, hujan atau dipasang pada pinggir bak mandi untuk mengetahui batas pengisian bak.
- X10F-RFI Wireless LPG Detector yang berfungsi untuk mendeteksi adanya gas LPG yang melebihi kadar tertentu. Unit ini biasanya diletakkan di bagian dapur atau tempat penyimpanan tabung LPG
- X10G-RFI Wireless Motion Detector yang berfungsi untuk mendeteksi infra merah pasif yang dipancarkan oleh mahluk hidup. Unit ini digunakan untuk mengamankan daerah-daerah tertentu dalam rumah, juga dapat digunakan sebagai trigger untuk mengaktifkan X10A/B Switch atau X10J-Sound Player yang berfungsi sebagai bell rumah atau alarm.
- X10H-RFI Wireless Smoke Detector yang berfungsi untuk mendeteksi asap sehingga penghuni dapat mengetahui adanya bahaya kebakaran dalam rumah.
- X10I-RFI Wireless Remote Control yang berfungsi sebagai remote untuk mengaktif/non aktifkan unit-unit X10RF yang lain tanpa melalui DST-X10 Master I/O Control
- X10J-RFI Wireless Sound player yang berfungsi sebagai sound player yang dapat diubah-ubah suaranya sesuai kebutuhan. Pengguna dapat mendownload suara bell pintu apabila digunakan sebagai bell pintu, atau suara alarm apabila digunakan sebagai alarm rumah.
Masing-masing unit X10RFI bukan hanya berfungsi sebagai ekspan I/O dari DST-X10 Master I/O Control namun juga memiliki kecerdasan sendiri dalam mengatur kinerjanya sehingga dapat berdiri sendiri tanpa harus dikendalikan dari DST-X10 Master I/O Control. Setiap unit memiliki real time clock sehingga dapat diatur agar mengaktifkan/non akifkan input output di saat-saat tertentu. Contoh:
- Mengaktifkan lampu (X10A-RFI) pada setiap jam 08:00 – 17:00 Kecuali Hari Minggu.
- Mengaktifkan motion detector (X10G-RFI) agar aktif pada jam-jam tertentu dan non aktif pada jam2 tertentu. Saat jam kerja di mana masih banyak orang yang lalu lalang maka motion detector non aktif, di luar tersebut maka motion detector akan atif (di luar jam kerja)
Beberapa unit bahkan memiliki sensor seperti sensor cahaya pada X10A-RFI Wireless Smart Lamp Controller sehingga lampu yang dikendalikan dapat diatur untuk nyala pada saat tidak ada sinar matahari dan padam saat ada sinar matahari.
Setiap sensor dapat diatur level aktifnya melalui web browser (harus menggunakan DST-X10 Master I/O Control). Pengaturan ini diperlukan pada saat pertama kali memasang unit yang dilengkapi sensor. Contohnya pada X10A-RFI yang dilengkapi LDR, maka level aktif sensor LDR sebaiknya diatur berdasarkan kondisi pencahayaan di lokasi tersebut. Hal ini akan dibahas lebih dalam di artikel AN-4005 Penggunaan Smart Wireless Lamp dalam Sistem Smarthome
Sensor-sensor dalam X10-X RFI ini tidak hanya berfungsi untuk mengaktifkan output yang ada dalam unitnya sendiri namun juga dapat melakukan hal-hal sebagai berikut:
- Mengaktifkan / non aktifkan output yang ada pada unit X10-X RFI yang lain
- Menampilkan perubahan pada halaman web dari DST-X10 Master I/O Control
- Mengirimkan email ke alamat yang telah diatur dalam DST-X10 Master I/O Control
Lebih detail mengenai hal ini akan dijelaskan di artikel yang membahas masing-masing X10X-RFI yang dimulai dari AN-4005 Penggunaan Smart Wireless Lamp dalam Sistem Smarthome
Paulus Andi Nalwan, Delta Electronic
AN-4002 Koneksi Gadget anda dengan DST-X10 Master I/O Control
Friday, May 30th, 2014
Untuk DST-X10 Master I/O Control tidak hanya dilakukan melalui
saklar-saklar manual inputnya namun pengguna dapat mengakses melalui PC /
laptop atau gadget-gadget lain yang support browser.
Akses DST-X10 Master I/O melalui PC / Laptop secara point to point.
Akses ini dilakukan dengan menghubungkan kedua unit tersebut melalui kabel cross RJ45 dan arahkan browser ke IP DST-X10 Master I/O Control yaitu default adalah 192.168.0.3
Akses DST-X10 Master I/O melalui tablet / smartphone / laptop melalui jaringan Wifi
Persis seperti yang dilakukan pada akses point to point namun di sini digunakan jaringan wifi sebagai media penghubungnya. Dibutuhkan sebuah modem Wifi yang terhubung pada port RJ45 dari DST-X10 Master I/O Control. Pertama pengguna harus melakukan koneksi dengan jaringan wifi terlebih dahulu. Petunjuk untuk proses ini dijelaskan pada user manual dari masing-masing gadget. Biasanya pengguna akan diminta untuk memasukkan username dan password di mana hal ini tergantung setting yang ada pada modem Wifi yang digunakan.
Akses DST-X10 Master I/O melalui tablet / smartphone / laptop melalui internet
Untuk mengakses DST-X10 Master I/O melalui jarak yang lebih jauh dapat dilakukan melalui internet di mana jarak kendali adalah sejauh koneksi internet berada.
Akses DST-X10 Master I/O melalui PC / Laptop secara point to point.
Akses ini dilakukan dengan menghubungkan kedua unit tersebut melalui kabel cross RJ45 dan arahkan browser ke IP DST-X10 Master I/O Control yaitu default adalah 192.168.0.3
Akses DST-X10 Master I/O melalui tablet / smartphone / laptop melalui jaringan Wifi
Persis seperti yang dilakukan pada akses point to point namun di sini digunakan jaringan wifi sebagai media penghubungnya. Dibutuhkan sebuah modem Wifi yang terhubung pada port RJ45 dari DST-X10 Master I/O Control. Pertama pengguna harus melakukan koneksi dengan jaringan wifi terlebih dahulu. Petunjuk untuk proses ini dijelaskan pada user manual dari masing-masing gadget. Biasanya pengguna akan diminta untuk memasukkan username dan password di mana hal ini tergantung setting yang ada pada modem Wifi yang digunakan.
Akses DST-X10 Master I/O melalui tablet / smartphone / laptop melalui internet
Untuk mengakses DST-X10 Master I/O melalui jarak yang lebih jauh dapat dilakukan melalui internet di mana jarak kendali adalah sejauh koneksi internet berada.
Agar DST-X10 Master I/O Control dapat diakses melalui jaringan internet maka ada beberapa langkah yang harus dilakukan
1. Lakukan koneksi point to point dengan RJ45 terlebih dahulu ke DST-X10 Master I/O Control.
2. Atur IP Gateway dari DST-X10 Master I/O
Control. IP Gateway ini adalah IP dari Modem Wifi yang digunakan,
default adalah 192.168.0.254 yaitu yang biasa digunakan di Delta
Electronic
3. Untuk berhubungan dengan DST-X10 Master
I/O Control di sini laptop atau smartphone pengguna harus terhubung
dengan IP DST-X10 Master I/O Control. Namun IP ini tidak dapat diakses
langsung melalui internet karena sifatnya hanya berlaku pada jaringan
intranet. Untuk itu itu dibutuhkan fixed IP dan pengaturan port
forwarding yang akan memforward fixed IP tersebut ke IP DST-X10 Master
I/O Control. Saat ini fixed IP biasanya lebih mudah diperoleh di koneksi
internet ADSL seperti Speedy. Untuk mengetahui fixed IP dilakukan
dengan mengetik http://whatismyip.com pada komputer yang terhubung pada
modem ADSL.
4. Atur port forwarding pada modem ADSL,
port forwarding di sini adalah fitur untuk mengalihkan akses ke fixed IP
ke IP tertentu dalam hal ini IP DST-X10 Master I/O Control. Pengaturan
ini dilakukan dengan mengatur konfigurasi yang ada di Modem ADSL.
- Arahkan browser dari PC / laptop anda
yang terhubung dengan jaringan ADSL ke IP Modem ADSL anda, dalam hal ini
192.168.0.254 contohnya.
- Masukkan username dan password yang diminta. Default username dan password dapat dilihat di user manual masing-masing modem
- Contoh dalam hal ini adalah Modem ADSL TP Link, pengaturan port forwarding dapat dilakukan dengan:
* Pilih Advanced Setup
* Pilih NAT
* Pilih PVC2
* Pilih Virtual Server
- Atur agar akses ke arah port 80 yaitu
port yang biasa digunakan browser untuk aplikasi http, ke arah IP dari
DST-X10 Master I/O Control.
Dengan pengaturan ini maka semua akses http
ke fixed IP ini, contohnya fixed IP 192.139.xxx.xxx akan diarahkan ke
port 80 yaitu local IP 192.168.0.3. Jadi apabila kita mengetik
http://192.139.xxx.xxx maka jaringan internet akan mengarahkan browser
yang ada di gadget kita ke modem ADSL. Kemudian modem ADSL akan
mengalihkan ke port 80 yang dalam hal ini telah diatur adalah IP
192.168.0.3 yang merupakan IP DST-X10 Master I/O Control.
Proteksi DST-X10 Master I/O Control
Apabila di suatu saat untuk alasan keamanan
pengguna tidak menginginkan ada akses internet maupun intranet pada
DST-X10 Master I/O Control, maka terdapat saklar proteksi pada DST-X10
Master I/O Control di mana apabila saklar ini diaktifkan maka semua
koneksi internet maupun intranet akan terputus. DST-X10 Master I/O
Control hanya bekerja berdasarkan pengaturan jadwal dan algoritma sensor
yang telah disetting sebelumnya. Koneksi dengan X10 RF di frekwensi 433
MHz masih aktif
Paulus Andi Nalwan, ST
Delta Electronic
Kendali Relay dan Monitor Sensor pada web server melalui GPRS
Friday, May 3rd, 2013
Seringkali dalam membangun suatu sistem kita memerlukan aplikasi
pengendali relay maupun monitor kondisi sensor melalui jarak jauh.
Contohnya:
- Kendali penerangan ataupun peralatan rumah tangga pada sistem smarthome
- Monitor kondisi sensor seperti level air di sungai / laut, temperatur dan kelembaban di daerah untuk stasiun cuaca
- Monitor kondisi kendaraan seperti bensin, temperatur mesin, pintu dan juga melacak posisinya.
Pada jarak yang relatif pendek, kendali melalui kabel masih merupakan sistem yang ekonomis dibanding nirkabel. Namun pada jarak yang jauh di mana harga kabel akan menjadi sangat mahal maka sistem nirkabel akan menjadi sistem yang lebih ekonomis.
- Kendali penerangan ataupun peralatan rumah tangga pada sistem smarthome
- Monitor kondisi sensor seperti level air di sungai / laut, temperatur dan kelembaban di daerah untuk stasiun cuaca
- Monitor kondisi kendaraan seperti bensin, temperatur mesin, pintu dan juga melacak posisinya.
Pada jarak yang relatif pendek, kendali melalui kabel masih merupakan sistem yang ekonomis dibanding nirkabel. Namun pada jarak yang jauh di mana harga kabel akan menjadi sangat mahal maka sistem nirkabel akan menjadi sistem yang lebih ekonomis.
AN-0191 Sistem Alarm Rumah berbasis MMS dilengkapi dengan Camera Interface
Sunday, November 11th, 2012
Pada sistem keamanan, seringkali informasi yang kita butuhkan
bukan hanya merupakan pesan informasi saja namun juga keadaan di mana
terjadinya alarm tersebut. Untuk mengetahui secara visual mengenai
keadaan tempat terjadinya alarm dilakukan dengan menggunakan camera.
Ponsel atau handphone saat ini adalah merupakan perangkat yang selalu berada di dekat pemiliknya sehingga perangkat ini adalah merupakan media yang paling tepat untuk menyampaikan informasi. Untuk data berupa informasi teks dapat dikirim melalui SMS atau Short Message Service. Namun untuk data berupa gambar maka informasi dapat dikirimkan melalui MMS atau Multimedia Messaging Service yaitu merupakan layanan pengiriman pesan dalam bentuk multimedia di mana selain gambar, layanan ini sebetulnya juga dapat digunakan untuk mengirim video, audio dan lain-lain
Modul SIM5216 dalam hal ini adalah merupakan modul gsm modem yang dilengkapi dengan camera interface dan analog input dalam hal ini dapat digunakan sebagai bagian pengolah data kamera menjadi MMS.
SIM5216 juga memiliki analog input sehingga sensor suhu yang memiliki keluaran berupa tegangan analog dapat dihubungkan pada input tersebut. Sensor suhu yang digunakan adalah LM35 yaitu sensor suhu dengan range 0 -100ºC dan kenaikan suhu 10mV / ºC dan ketelitian 0.5ºC.
Sensor ini terhubung pada bagian analog input dari Modul SIM5216 yang memiliki resolusi 8 bit dan range tegangan input dari 0 – 2.65V sehingga dapat menerima tegangan analog keluaran sensor LM35 di mana tegangan maksimalnya (suhu 100ºC) adalah 1V.
Modul SIM5216 ini telah dilengkapi antarmuka kamera sehingga modul ini dapat mengambil gambar kondisi sekitar dan langsung mengirimkan melalui MMS.
Sebelum melakukan capture gambar sistem ini harus mengetahui kapan proses capture tersebut dilakukan. Proses capture dilakukan pada saat ada sensor yang aktif mendeteksi obyek atau suatu kondisi yang tidak diinginkan.
Pada aplikasi ini terdapat sensor suhu, sensor ultrasonic, sensor infrared dan sensor asap. Sensor suhu dan asap berfungsi untuk mendeteksi adanya bahaya kebakaran. Pada saat suhu melebihi nilai tertentu maka hal ini dianggap adanya panas dari api sehingga sistem akan melakukan capture dan mengirimkan foto tersebut dalam MMS. Nilai tersebut diatur oleh mikrokontroler sebagai pengolah data. Jadi mikrokontroler akan mengambil nilai suhu melalui analog input SIM5216 dan dibandingkan dengan nilai suhu yang tersimpan dalam program.
Selain suhu, kondisi kebakaran juga dideteksi dengan menggunakan sensor asap yang mengeluarkan pulsa saat asap terdeteksi. Pulsa tersebut akan diterima oleh sistem mikrokontroler (dalam hal ini adalah DST-51) yang akan memerintahkan SIM5216 untuk melakukan capture foto dan mengirimkan via MMS.
Untuk mendeteksi obyek digunakan dua jenis sensor yaitu ultrasonic dan infrared. Sensor ultrasonic mendeteksi obyek yang ada di depan sensor, sedangkan infrared mendeteksi obyek yang memotong di antara pemancar dan penerima infrared.
Sensor ultrasonic lebih tepat dipasang di bagian di mana obyek terdeteksi dari depan sensor seperti pada gambar berikut.
Sedangkan infrared digunakan untuk mendeteksi obyek yang memotong antara pemancar dan penerima. seperti pada gambar berikut.
Untuk ultrasonic, sensor yang digunakan adalah Modul D-Sonar yaitu sensor ultrasonic Produksi Delta Electronic yang dapat mengirimkan data jarak dalam bentuk UART maupun echo.
Pulsa echo ini akan dikirim ke DST-51 sebagai indikasi bahwa ada obyek yang lewat di depan sensor.
Sedangkan untuk infrared dapat digunakan dua jenis sensor. Sensor yang pertama adalah DSF-01 V3. Apabila aplikasi yang anda buat hanya untuk keperluan miniatur saja maka modul ini lebih sesuai mengingat harganya yang cukup ekonomis. Namun posisi LED infrared dan receiver dari modul tersebut harus sedikit dimodifikasi sebagai berikut.
Output dari sensor ini berupa kondisi logic akan diterima oleh DST-51 dan dideteksi sebagai adanya obyek saat obyek tersebut memotong pancaran infrared dari pemancar dan penerima.
Apabila untuk aplikasi sesungguhnya lebih baik menggunakan sensor infrared yang memiliki jarak lebih jauh seperti pada Infrared Beam Sensor
Berikut adalah algoritma kerja sistem dalam diagram alir yang menggambarkan proses kerja program dalam mikrokontroler DST-51
Pada diagram alir tersebut terdapat dua aliran, yang pertama adalah program utama yang bekerja mendeteksi kondisi-kondisi sensor. Saat salah satu sensor mendeteksi ada obyek atau kebakaran maka program akan langsung mengirimkan foto dalam bentuk MMS beserta teks yang menunjukkan informasi sensor apa yang aktif sehingga pengguna dapat mengetahui jenis sensor yang aktif dari MMS yang diterima di HP.
Diagram alir kedua adalah interupsi serial yang mendeteksi pesan SMS yang dikirim oleh pengguna melalui HP dan diterima oleh SIM5216. Pesan ini diteruskan ke DST-51 dan apabila pesan tersebut berisi SMS “ambilfoto” maka DST-51 akan memerintahkan SIM5216 untuk mengirimkan foto. Bagian ini digunakan apabila pengguna ingin melihat kondisi melalui camera setiap saat.
Agar sistem yang dirangkai dapat bekerja sesuai diagram alir tersebut maka program atau source code perlu diisikan ke dalam DST-51 terlebih dahulu.
Lebih detail mengenai cara untuk download program ke DST-51 dapat dilihat di AN0160.
Petunjuk Penggunaan:
Source Code yang digunakan dapat didownload di sini
Ponsel atau handphone saat ini adalah merupakan perangkat yang selalu berada di dekat pemiliknya sehingga perangkat ini adalah merupakan media yang paling tepat untuk menyampaikan informasi. Untuk data berupa informasi teks dapat dikirim melalui SMS atau Short Message Service. Namun untuk data berupa gambar maka informasi dapat dikirimkan melalui MMS atau Multimedia Messaging Service yaitu merupakan layanan pengiriman pesan dalam bentuk multimedia di mana selain gambar, layanan ini sebetulnya juga dapat digunakan untuk mengirim video, audio dan lain-lain
Modul SIM5216 dalam hal ini adalah merupakan modul gsm modem yang dilengkapi dengan camera interface dan analog input dalam hal ini dapat digunakan sebagai bagian pengolah data kamera menjadi MMS.
SIM5216 juga memiliki analog input sehingga sensor suhu yang memiliki keluaran berupa tegangan analog dapat dihubungkan pada input tersebut. Sensor suhu yang digunakan adalah LM35 yaitu sensor suhu dengan range 0 -100ºC dan kenaikan suhu 10mV / ºC dan ketelitian 0.5ºC.
Sensor ini terhubung pada bagian analog input dari Modul SIM5216 yang memiliki resolusi 8 bit dan range tegangan input dari 0 – 2.65V sehingga dapat menerima tegangan analog keluaran sensor LM35 di mana tegangan maksimalnya (suhu 100ºC) adalah 1V.
Modul SIM5216 ini telah dilengkapi antarmuka kamera sehingga modul ini dapat mengambil gambar kondisi sekitar dan langsung mengirimkan melalui MMS.
Sebelum melakukan capture gambar sistem ini harus mengetahui kapan proses capture tersebut dilakukan. Proses capture dilakukan pada saat ada sensor yang aktif mendeteksi obyek atau suatu kondisi yang tidak diinginkan.
Pada aplikasi ini terdapat sensor suhu, sensor ultrasonic, sensor infrared dan sensor asap. Sensor suhu dan asap berfungsi untuk mendeteksi adanya bahaya kebakaran. Pada saat suhu melebihi nilai tertentu maka hal ini dianggap adanya panas dari api sehingga sistem akan melakukan capture dan mengirimkan foto tersebut dalam MMS. Nilai tersebut diatur oleh mikrokontroler sebagai pengolah data. Jadi mikrokontroler akan mengambil nilai suhu melalui analog input SIM5216 dan dibandingkan dengan nilai suhu yang tersimpan dalam program.
Selain suhu, kondisi kebakaran juga dideteksi dengan menggunakan sensor asap yang mengeluarkan pulsa saat asap terdeteksi. Pulsa tersebut akan diterima oleh sistem mikrokontroler (dalam hal ini adalah DST-51) yang akan memerintahkan SIM5216 untuk melakukan capture foto dan mengirimkan via MMS.
Untuk mendeteksi obyek digunakan dua jenis sensor yaitu ultrasonic dan infrared. Sensor ultrasonic mendeteksi obyek yang ada di depan sensor, sedangkan infrared mendeteksi obyek yang memotong di antara pemancar dan penerima infrared.
Sensor ultrasonic lebih tepat dipasang di bagian di mana obyek terdeteksi dari depan sensor seperti pada gambar berikut.
Sedangkan infrared digunakan untuk mendeteksi obyek yang memotong antara pemancar dan penerima. seperti pada gambar berikut.
Untuk ultrasonic, sensor yang digunakan adalah Modul D-Sonar yaitu sensor ultrasonic Produksi Delta Electronic yang dapat mengirimkan data jarak dalam bentuk UART maupun echo.
Pulsa echo ini akan dikirim ke DST-51 sebagai indikasi bahwa ada obyek yang lewat di depan sensor.
Sedangkan untuk infrared dapat digunakan dua jenis sensor. Sensor yang pertama adalah DSF-01 V3. Apabila aplikasi yang anda buat hanya untuk keperluan miniatur saja maka modul ini lebih sesuai mengingat harganya yang cukup ekonomis. Namun posisi LED infrared dan receiver dari modul tersebut harus sedikit dimodifikasi sebagai berikut.
Output dari sensor ini berupa kondisi logic akan diterima oleh DST-51 dan dideteksi sebagai adanya obyek saat obyek tersebut memotong pancaran infrared dari pemancar dan penerima.
Apabila untuk aplikasi sesungguhnya lebih baik menggunakan sensor infrared yang memiliki jarak lebih jauh seperti pada Infrared Beam Sensor
Berikut adalah algoritma kerja sistem dalam diagram alir yang menggambarkan proses kerja program dalam mikrokontroler DST-51
Pada diagram alir tersebut terdapat dua aliran, yang pertama adalah program utama yang bekerja mendeteksi kondisi-kondisi sensor. Saat salah satu sensor mendeteksi ada obyek atau kebakaran maka program akan langsung mengirimkan foto dalam bentuk MMS beserta teks yang menunjukkan informasi sensor apa yang aktif sehingga pengguna dapat mengetahui jenis sensor yang aktif dari MMS yang diterima di HP.
Diagram alir kedua adalah interupsi serial yang mendeteksi pesan SMS yang dikirim oleh pengguna melalui HP dan diterima oleh SIM5216. Pesan ini diteruskan ke DST-51 dan apabila pesan tersebut berisi SMS “ambilfoto” maka DST-51 akan memerintahkan SIM5216 untuk mengirimkan foto. Bagian ini digunakan apabila pengguna ingin melihat kondisi melalui camera setiap saat.
Agar sistem yang dirangkai dapat bekerja sesuai diagram alir tersebut maka program atau source code perlu diisikan ke dalam DST-51 terlebih dahulu.
Lebih detail mengenai cara untuk download program ke DST-51 dapat dilihat di AN0160.
Petunjuk Penggunaan:
- Rangkai sistem sesuai wiring diagram
- Apabila DST-51 belum terisi program aplikasi ini, maka download source code (file hex) ke DST-51 dengan teknik yang ada di AN0160
- Apabila pengguna ingin memonitor komunikasi SIM5216 dengan DST-51 dapat dilakukan dengan menggunakan Modul DU-232
- Apabila pertama kali penggunaan DU-232 di PC atau laptop maka lakukan instalasi driver seperti yang dijelaskan pada link berikut
- Buka software hyperterminal dan arahkan COM sesuai COM yang terdeteksi driver Modul DU-232.
- Atur baudrate 115200 bps 8 N 1
- Komunikasi data antara SIM5216 dan DST-51 akan tampak dalam bentuk AT Command pada layar hyperterminal saat power supply diaktifkan
- Coba aktifkan salah satu sensor dan MMS akan terkirim ke HP anda. Pastikan nomor HP anda telah tertulis di baris 1227, label PesanMMSRecp dari file mms.asm pada source code. Bila belum ubah nomor HP yang ada dan lakukan assembly seperti dijelaskan pada an0160 sehingga terbentuk file hex baru dan download kembali ke DST-51
- Untuk mengaktifkan sensor suhu dapat dilakukan dengan mendekatkan ujung solder, untuk sensor asap dengan meniupkan asap, untuk sensor ultrasonik dengan mendekatkan obyek ke sensor dan untuk infrared dengan memotong pancaran sinar pemancar dan penerima infrared.
- Anda juga dapat mencoba mengambil foto dengan cara mengirimkan SMS “ambilfoto” (tanda ” tidak termasuk dan case tidak sensitive) ke Simcard yang ada di SIM5216
- DST-51 akan memerintahkan SIM5216 mengambil foto dan mengirimkan via MMS. Penulis: Paulus Andi Nalwan, Delta Electronic
- DST-51 untuk Sistem Mikrokontroler
- SIM5216 untuk GSM + Camera Interface Evaluation Board
- Smoke Detector untuk Sensor Asap
- LM35 untuk sensor suhu
- D-Sonar untuk Sensor Ultrasonic
- DSF-01V3 untuk Sensor Infrared
- Infrared Beam Sensor untuk Sensor Infrared pada aplikasi real
- DU-232 untuk USB to RS232 Converter
- Power Supply 5V untuk Sumber Tegangan Sistem
- Camera Module untuk sensor camera
- SIM5218 untuk pengembangan lebih lanjut dengan penambahan fitur GPS
Source Code yang digunakan dapat didownload di sini
AN0187 Aplikasi Kendali Peralatan dan Monitoring Kondisi Sensor melalui SMS
Thursday, March 15th, 2012- Dibutuhkan modifikasi untuk koneksi hubungan ke mikrokontroler dan seringkali harus membongkar cassing HP
- Problem di power supply, (tidak dapat dihubungkan langsung ke power supply mikrokontroler tanpa melakukan modifikasi). Sedangkan bila dihubungkan ke charger terus menerus akan merusak battery.
- Bentuk yang tidak konsisten karena seringkali perkembangan HP berubah mengikuti pasar. Hal ini akan menjadi masalah untuk aplikasi yang diproduksi massal.
- Stabilitas yang kurang baik karena memang bukan didisain untuk standard industry, sehingga untuk aplikasi yang serius sangat tidak disarankan.
Pada aplikasi ini akan kita gunakan GSM Modem D-GSM300 yaitu GSM Modem yang diproduksi oleh Delta Electronic dengan menggunakan Modul SIM300 keluaran SIMCOM yang saat ini telah direvisi menjadi SIM900-TE-C
Sumber tegangan dari GSM Modem ini dapat menggunakan power supply 5 volt dari sistem mikrokontroler. Selain itu juga dilengkapi dengan UART level TTL sehingga dapat dihubungkan langsung ke UART mikrokontroler tanpa menggunakan IC MAX232 lagi. Juga terdapat GSM External Antenna sehingga untuk penempatan antenna di luar cassing dapat dilakukan dengan mudah dan diperoleh daya tangkap signal yang cukup besar.
Sebagai sistem mikrokontroler pada aplikasi ini digunakan Modul DST-51 yang juga memiliki On board USB Programmer dan LCD interface sehingga mempermudah pengguna dalam mengisi atau mengubah program.
Hubungan antara D-GSM300 dan DST-51 dilakukan melalui UART Port yang ada di DST-51 ke Serial TTL Port D-GSM300.
Pada aplikasi ini terdapat 8 buah port logic I/O (input/output) dan satu analog input. Port logic I/O diambil dari Port 1 DST-51 dan dapat diatur sebagai input atau output dengan tegangan 0 volt untuk logika 0 dan 5 volt untuk logika 1. Sebagai output, port ini dapat dihubungkan ke Modul DRL1201 Code 070-0015 Relay board untuk mengendalikan peralatan menggunakan relay atau Modul DRL1205cs Code 070-0017 untuk mengendalikan peralatan menggunakan Solid State. Kadang-kadang dibutuhkan kondisi output dan input yang dikombinasi dalam satu port yang terdiri 8 bit I/O tersebut. Oleh karena itu dapat digunakan modul relay single seperti DSS-01 070-0020
Untuk input logic dapat dihubungkan pada sensor-sensor seperti limit switch, bagian kontak relay LPG Detector, Magnetic Switch Code 011-0030, dan lain-lain. Sedangkan untuk input analog diambil dari input analog D-GSM300 dan diminta melalui port UART dengan range 0 – 2.4 volt. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan LM35 Code 011-0021 untuk sensor suhu, DCS-01 Code 070-0008 untuk sensor arus, atau dengan bantuan Modul DST-INA Code 070-0184 agar dapat berhubungan dengan sensor-sensor dengan sinyal kecil seperti loadcell Code 011-0140 untuk sensor berat, PT-100 Code 011-0113 untuk sensor suhu dengan range yang lebih besar yaitu -200 hingga 800C.
Cara kerja Modul
Pada saat power supply diaktifkan maka LCD akan menampilkan pesan kondisi port 1 dalam format hexa, yaitu contohnya “LGC: 03” berarti dari bit 7 ke 0 adalah logika 0 sebanyak 6 kali dan logika 1 dua kali (0000 0011). Kondisi ini akan disampling setiap detik sehingga setiap kali perubahan kondisi pada port akan ditampilkan di LCD dalam tiap detik. Sedangkan port analog hanya aktif apabila GSM Modem telah terhubung. Hal ini dilakukan dengan menekan tombol Power Key dari D-GSM300 hingga LED network berkedip. Layar LCD akan menampilkan pesan “GSM” yang merupakan indikasi bahwa D-GSM300 telah terhubung. Kemudian dilanjutkan dengan proses counter 1 hingga 9, yaitu proses menghapus SMS mulai dari index 1 hingga 9.
Setelah 9 SMS terhapus, LCD akan menampilkan kondisi port analog dalam hexa. Seiring perubahan kondisi input analog akan berubah juga tampilan hexa pada LCD.
Kondisi output dapat diubah atau dimonitor dengan mengirimkan SMS yaitu dengan perintah-perintah sebagai berikut:
Cek_I/O dikirim untuk meminta kondisi input logic maupun analog, balasan akan dikirim berupa 8
bit biner logic I/O dan 1 byte hexa nilai analog input. Contohnya 01010000 0A untuk logika 0, 1, 0, 1, 0, 0, 0, 0 dan 0A.
Modul Pendukung:
- Modul DST-51
- Modul D-GSM300
- LCD 16 x 2
Software Pendukung:
- Source Code GSMevb.zip
- Software Assembler ASM51.zip
Paulus Andi Nalwan, Delta Electronic
Pengendali peralatan listrik rumah tangga melalui SMS menggunakan GSM Modem D-GSM300
Wednesday, January 14th, 2009
AN0144
SMS selain digunakan sebagai media pengirim pesan belakangan ini juga digunakan sebagai media pengendali peralatan.
Berbagai macam aplikasi dibahas dengan menggunakan HP sebagai media pengirim SMS. Namun penggunaan HP seringkali mengalami masalah dengan berganti – gantinya merk HP yang ada di pasaran sehingga mempersulit para pengembang sistem karena harus menyesuaikan dengan pergantian merk HP. Mulai dari koneksi serial, koneksi battery, pemasangan antena eksternal dan bahkan kadang – kadang protokol data yang tidak konsisten.
Berikut ini akan kita bahas aplikasi pengendali peralatan rumah listrik rumah tangga melalui SMS yang dilakukan menggunakan GSM Modem D-GSM300, yaitu Modul SIMCOM SIM300 yang dikembangkan oleh Delta Electronic menjadi Modul GSM Modem siap pakai sehingga perangkat mikrokontroler maupun PC dapat mengaksesnya dengan mudah.
SMS selain digunakan sebagai media pengirim pesan belakangan ini juga digunakan sebagai media pengendali peralatan.
Berbagai macam aplikasi dibahas dengan menggunakan HP sebagai media pengirim SMS. Namun penggunaan HP seringkali mengalami masalah dengan berganti – gantinya merk HP yang ada di pasaran sehingga mempersulit para pengembang sistem karena harus menyesuaikan dengan pergantian merk HP. Mulai dari koneksi serial, koneksi battery, pemasangan antena eksternal dan bahkan kadang – kadang protokol data yang tidak konsisten.
Berikut ini akan kita bahas aplikasi pengendali peralatan rumah listrik rumah tangga melalui SMS yang dilakukan menggunakan GSM Modem D-GSM300, yaitu Modul SIMCOM SIM300 yang dikembangkan oleh Delta Electronic menjadi Modul GSM Modem siap pakai sehingga perangkat mikrokontroler maupun PC dapat mengaksesnya dengan mudah.
Detail article dapat di lihat di sini
Modul pendukung :
Pengendali peralatan listrik dengan relay Board
Tuesday, September 9th, 2008
AN0132
Dalam mengendalikan peralatan-peralatan listrik, mikrokontroler maupun PC tidak dapat berhubungan langsung dengan peralatan-peralatan tersebut mengingat fungsinya sebagai otak dari sistem. Untuk proses pengendalian tersebut diperlukan bantuan relay yang berfungsi sebagai pelaksana dari perintah yang diberikan otak. Artikel berikut akan membahas jenis-jenis Relay Board yang ada.
Detail article dapat di lihat di sini
Modul Pendukung
Dalam mengendalikan peralatan-peralatan listrik, mikrokontroler maupun PC tidak dapat berhubungan langsung dengan peralatan-peralatan tersebut mengingat fungsinya sebagai otak dari sistem. Untuk proses pengendalian tersebut diperlukan bantuan relay yang berfungsi sebagai pelaksana dari perintah yang diberikan otak. Artikel berikut akan membahas jenis-jenis Relay Board yang ada.
Detail article dapat di lihat di sini
Modul Pendukung
- DRL-12xx Delta Relay Board
Kendali saklar dengan remote Sony
Tuesday, September 9th, 2008
AN2012
Artikel ini membahas tentang bagaimana DST-R8C membaca data inputan dari remote sony untuk mengendalikan saklar-saklar elektronik (relay). Saklar-saklar tersebut bisa dihubungkan dengan bermacam-macam peralatan listrik. Dengan demikian, kita bisa menghidup-matikan peralatan listrik dari jarak jauh dengan menggunakan remote
Detail article dapat di lihat di sini
Software pendukung
Modul pendukung
Artikel ini membahas tentang bagaimana DST-R8C membaca data inputan dari remote sony untuk mengendalikan saklar-saklar elektronik (relay). Saklar-saklar tersebut bisa dihubungkan dengan bermacam-macam peralatan listrik. Dengan demikian, kita bisa menghidup-matikan peralatan listrik dari jarak jauh dengan menggunakan remote
Detail article dapat di lihat di sini
Software pendukung
Modul pendukung
Kendali Alat Jarak Jauh Menggunakan Remote Infra Merah Dan RF
Tuesday, September 9th, 2008
AN0112
Pada artikel sebelumnya, telah dibahasa contoh aplikasi pengendali peralatan rumah tangga. Terdapat berbagai macam cara untuk mengendalikan peralatan tersebut antara lain yang telah dicontohkan pada aplikasi sebelumnya adalah pengendali peralatan rumah tangga melalui jalur telephone dan RS485. Selain itu juga telah dicontohkan pula proses pengendalian peralatan rumah tangga dilakukan dengan menggunakan jalur infra merah.
Menggunakan infra merah lebih praktis untuk penggunaan secara indoor (dalam ruangan), karena portabilitas remote control yang membuat pengguna dapat dengan mudah mengendalikan peralatan dari sudut-sudut ruangan manapun. Pengontrolan peralatan rumah tangga menggunakan remote infra merah mempunyai keterbatasan jika akan digunakan untuk outdoor, misalkan mengendalikan peralatan yang berada diluar ruangan atau rumah. Memang hal ini dapat diatasi dengan menggunakan kabel yang panjang untuk transmisi data, tetapi hal tersebut kurang praktis dan aman.
Oleh karena itu bila pada artikel sebelumnya menggunakan infra merah, maka pada pada artikel kali ini akan menggunakan infra merah dan RF. Dengan menggunakan media RF maka pengendali peralatan menggunakan remote infra tidak terbatas hanya dapat digunakan secara indoor saja, pengguna dapat dengan mudah mengendalikan peralatan yang berada dengan jarak yang relatif jauh atau bahkan diluar ruangan hanya dari dalam ruangan rumahnya.
Detail article dapat di lihat di sini
Modul pendukung
DAFTAR PUSTAKA
Pada artikel sebelumnya, telah dibahasa contoh aplikasi pengendali peralatan rumah tangga. Terdapat berbagai macam cara untuk mengendalikan peralatan tersebut antara lain yang telah dicontohkan pada aplikasi sebelumnya adalah pengendali peralatan rumah tangga melalui jalur telephone dan RS485. Selain itu juga telah dicontohkan pula proses pengendalian peralatan rumah tangga dilakukan dengan menggunakan jalur infra merah.
Menggunakan infra merah lebih praktis untuk penggunaan secara indoor (dalam ruangan), karena portabilitas remote control yang membuat pengguna dapat dengan mudah mengendalikan peralatan dari sudut-sudut ruangan manapun. Pengontrolan peralatan rumah tangga menggunakan remote infra merah mempunyai keterbatasan jika akan digunakan untuk outdoor, misalkan mengendalikan peralatan yang berada diluar ruangan atau rumah. Memang hal ini dapat diatasi dengan menggunakan kabel yang panjang untuk transmisi data, tetapi hal tersebut kurang praktis dan aman.
Oleh karena itu bila pada artikel sebelumnya menggunakan infra merah, maka pada pada artikel kali ini akan menggunakan infra merah dan RF. Dengan menggunakan media RF maka pengendali peralatan menggunakan remote infra tidak terbatas hanya dapat digunakan secara indoor saja, pengguna dapat dengan mudah mengendalikan peralatan yang berada dengan jarak yang relatif jauh atau bahkan diluar ruangan hanya dari dalam ruangan rumahnya.
Detail article dapat di lihat di sini
Modul pendukung
DAFTAR PUSTAKA
http://delta-electronic.com/article/category/kontrol-peralatan-rumah-tangga/
Mengontrol Robot Menggunakan Remote Kontrol Televisi
MENGONTROL ROBOT MENGGUNAKAN REMOTE KONTROL TELEVISI
Artikel ini membahas bagaimana cara mengontrol robot dengan
menggunakan remote tv. Robot ini nantinya dapat bergerak sesuai dengan
perintah yang kita kirimkan dengan mengunkan remote tv, cara kerjanya
adalah Remote mengirimkan kode-kode tertentu sesuai dengan tombol yang
ditekan dan robot menerima kode kode tertentu tersebut dan
menterjemahkanya menjadi data hexadesimal kemudian data tersebut oleh
robot digunakan untuk bernavigasi. Robot yang digunakan adalah Delta
Robokit dan DST-R8C Stamp yang sudah dilengkapi dengan penerima infra
merah ( IR-8510 ) yang terhubung pada port Infra Merah yang ada di CPU
Board dan sebuah remote kontrol tv sony type RM-827S atau yang sejenis.
Sebelum dibahas lebih lanjut akan dikaji terlebih dahulu data yang ada
pada remote Sony. Berikut ini adalah karakteristik data yang dikirim
oleh remote sony.- Code length: 12 bits
- Carrier : 40kHz
- T : ± 550us
- Space between data: 25ms
Nilai dari data pada remote TV Sony adalah sebagai berikut :
Setelah kita mengetahui karak teristik data dari remote sony, baru kita dapat membuat bagian penerimanya. Bagian penerima terdiri dari sebuah penerima inframerah yang sudah dilengkapi dengan filter untuk menghilangkan sinyal carier 40KHz yang dikirim oleh remote kontrol, sehingga hanya data digitalnya saja yang diterima oleh mikrokontroller. Salah satunya adalah IR-8510 dari Delta Electronic.
Untuk menerima data kita dapat menggunakan fasilitas timer yang ada pada mikrokontroler, berikut ini adalah potongan programnya, timer yang digunakan adalah Timer X, dengan x-tal 20 MHz0. Untuk menerima data kita dapat menggunakan fasilitas timer yang ada pada mikrokontroler, berikut ini adalah potongan programnya, timer yang digunakan adalah Timer X, dengan x-tal 20 MHz0.
Program :
void Init_TimerX()
{
txmr = 0x00;
tcss = 0x00;
prex = 20-1;
tx
= 255-1;
ir_txic = 0;
asm(“FSET I”);
}
void main()
{
unsigned int temp;
AturClock_Ext();
Atur_sfr();
Init_TimerX();
while(1)
{
Ambil_Remote();
if (temp != 0)
{
if(temp
else if(temp
else if(temp
else if(temp
else if(temp
else if(temp
else if(temp
DAFTAR PUSTAKAhttps://maxchristian.wordpress.com/robot/mengontrol-robot-menggunakan-remote-kontrol-televisi/
DAFTAR PUSTAKA
https://prezi.com/xc5drcyak40v/pengendali-mobil-remote-control-menggunakan-arduino-melalui- port-usb-komputer/
Komentar
Posting Komentar